Rabu 26 Jul 2017 00:37 WIB

Menlu Retno Tegaskan OKI Lahir untuk Palestina

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Esthi Maharani
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi memberikan keterangan seusai bertemu dengan duta besar negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Gedung Pancasila, Kemenlu, Jakarta, Selasa (25/7).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi memberikan keterangan seusai bertemu dengan duta besar negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Gedung Pancasila, Kemenlu, Jakarta, Selasa (25/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno LP Marsudi menegaskan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dilahirkan untuk Palestina. Sehingga menurutnya, tidak ada opsi lain untuk OKI selain bersatu mendukung Palestina dalam kesempatan apapun.

"Indonesia mengingatkan, jangan lupa, kita punya satu tugas utama yang melahirkan OKI, yang belum kita selesaikan," ujar Retno dalam wawancara eksklusif dengan Republika di kantor Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Selasa (25/7).

Retno menambahkan, dukungan OKI terhadap Palestina telah tercatat secara jelas dalam Deklarasi Jakarta yang digagas Indonesia pada 2015. Oleh karena itu, untuk membantu menyelesaikan ketegangan di al-Aqsha, Indonesia telah mendorong OKI untuk melakukan special session pada 1 Agustus mendatang.

Retno juga hari ini melakukan pertemuan dengan sejumlah Duta Besar OKI di Jakarta, sebelum melakukan pertemuan Liga Arab yang direncanakan akan dilakukan pada Kamis (27/7). Duta besar negara-negara anggota OKI yang hadir dalam pertemuan dengan Menlu Retno antara lain dari Uzbekistan, Kazakhstan, Libya, Iran, Irak, Turki, Mozambique, UEA, dan Qatar.

"Saya perlu menyampaikan pesan kepada Dubes OKI di Jakarta, agar mereka bisa menyampaikan pesan ke negara masing-masing mengenai posisi Indonesia, apa yang telah dilakukan Indonesia, dan apa yang akan terus dilakukan Indonesia," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement