REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Seorang perempuan Hawaii bernama Shirley Yamauchi memutuskan untuk menuntut United Airlines. Menurut Hawaii News Now pada Selasa (25/7), Shirley Yamauchi dipaksa memangku anaknya selama tiga-jam penerbangan. Perempuan yang bekerja di Kapolei Middle School of Hawaii ini berharap tuntutannya akan membantu melindungi penumpang lain dari perlakuan semacam itu.
"United (Airlines) mengatakan mereka akan berubah dan saya ingin melihat itu terjadi. Saya tak ingin ada penumpang lain yang kemungkinan menghadapi bahaya," kata Yamauchi sebagaimana di kutip oleh Hawaii News Now.
Pengacara perempuan Hawaii tersebut mengatakan ia siap menghadapi protes pengadilan. Yamauchi harus memangku putranya yang berusia dua tahun selama lebih dari tiga-jam penerbangan. Ini merupakan tahap terakhir dari penerbangan 18-jam dari Hawaii ke Boston, meskipun Yamauchi membayar hampir 1.000 dolar AS untuk kursi putranya.
Ketika mereka naik pesawat setelah lima jam menunggu di Houston pada 29 Juni, seorang penumpang lain muncul, dan mengklaim kursi anak kecil itu sebagai kursinya. Yamauchi mengeluh kepada seorang awak kabin bahwa ia membeli kursi tersebut tiga bulan sebelumnya, tapi awak kabin itu hanya mengangkat bahu dan mengatakan pesawat tersebut penuh, lalu pergi.
United Airlines mengeluarkan permohonan maaf lima hari setelah penerbangan itu. Yamauchi mengatakan perusahaan penerbangan tersebut memberi dia kenaikan kursi dan fasilitas dalam perjalannya kembali ke Hawaii dari Boston, tapi ia merasa tindakan itu tidak tulus.