REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Dahulu, suara tangis dan teriakan mungkin lebih banyak terdengar dari kota Aleppo, Suriah. Siapa sangka, suara-suara menyayat hati tersebut kini mulai tergantikan dengan tawa dan alunan musik yang riang.
Alunan musik tersebut datang dari sebuah konser yang digelar di Benteng Kuno Aleppo. Konser ini merupakan konser pertama yang digelar sejak perang mencuat pada 2011 lalu. Warga terlihat memadati area konser dengan antusias.
Selama konser berlangsung, keceriaan tak hanya terlihat pada wajah penonton tetapi juga pengisi acara. Sekelompok anak-anak dari band Orthodox Scouts of St. Elie misalnya, dengan semangat memainkan drum dan mengibar-ngibarkan bendera Suriah sambil tersenyum.
Penyanyi terkenal dari Aleppo, Shadi Jamil, juga turut meramaikan konser tersebut. Ia tak hanya menyanyikan lagu-lagu nsional tetapi juga lagu tradisional. Keceriaan dalam konser ini dapat membuat siapa pun yang melihatnya lupa bahwa Aleppo merupakan kota yang sedang berusaha bangkit dari perperangan panjang.
"Konser ini mengonfirmasi pemulihan kota ini, kota yang telah bangkit dan memenangkan terorisme," ungkap direktur dari kantor pariwisata Aleppo, Basem Al-Khatib seperti dilansir New York Times.
Saat ini sebagian besar wilayah timur Aleppo masih mengalami kondisi sulit, salah satunya terkait ketersediaan air. Warga harus mengisi kontainer air sendiri ke sumber air yang disediakan oleh agensi penyalur bantuan.
Warga pun masih bergantung pada bantuan kelompok kemanusiaan dalam urusan makanan serta obat-obatan. Ribuan warga juga masih terlantar karena sudah kehilangan rumah.
Kondisi menegangkan di Aleppo mencapai puncaknya pada 2016 lalu. Saat itu, Aleppo dikepung oleh kelompok oposisi pemerintah selama berbulan-bulan.
Peperangan yang terjadi di Aleppo tahun lalu menyebabkan banyak kerusakan. Pengamat dari Unesco memperkirakan setidaknya 60 persen dari kota Aleppo mengalami kerusakan parah dan 30 persen lainnya hancur. Salah satu situs yang mengalami kerusakan berat adalah benteng kuno di Aleppo yang telah berdiri sejak abad ke-12.