Kamis 27 Jul 2017 07:25 WIB

Dua Penjaga Perdamaian Tewas dalam Kecelakaan Heli Militer

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Dwi Murdaningsih
Kecelakaan helikopter (ilustrasi)
Foto: AP
Kecelakaan helikopter (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GAO - Sebuah helikopter militer Jerman yang ditugaskan untuk melakukan misi perdamaian PBB di Mali jatuh di gurun pasir Afrika Barat pada Rabu (26/7). Insiden ini menewaskan dua awak helikopter yang merupakan petugas penjaga perdamaian.

Helikopter jenis Tiger ini jatuh sekitar 70 km di utara Gao dan terbakar seluruhnya tanpa ada korban selamat. Kecelakaan itu dilaporkan oleh helikopter kedua yang mengikuti misi tersebut.

 

"Kami memiliki kepastian dua tentara telah menyerahkan hidup mereka untuk melayani negara kami," ujar Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen, dalam sebuah konferensi pers.

 

Jerman meningkatkan komitmennya terhadap misi penjaga perdamaian MINUSMA tahun ini dengan menempatkan delapan helikopter penyerang dan transportasi, serta 350 tentara tambahan ke Mali. Di Mali, militan Alqaidah secara teratur menargetkan serangan terhadap tentara Malawi dan tentara PBB.

 

Seorang perwira militer Jerman di Berlin mengatakan tidak ada indikasi helikopter tersebut telah jatuh karena serangan. "Alasan kecelakaan itu benar-benar terbuka. Tidak ada bukti dari faktor di luar ini," kata Wakil Laksamana Joachim Ruehle, wakil inspektur jenderal angkatan bersenjata Jerman.

 

Penyelidik militer Jerman akan menuju ke tempat kejadian pada Kamis (27/7) untuk mencari perekam data helikopter tersebut. Semua penerbangan rutin oleh helikopter Tiger lainnya akan ditangguhkan tanpa batas waktu dan hanya penerbangan yang dianggap perlu yang akan dilakukan.

 

Jerman sekarang memiliki sekitar 1.000 tentara yang bertugas di Mali sebagai bagian dari MINUSMA dan misi Uni Eropa lainnya yang terpisah. Empat tahun setelah intervensi militer yang dipimpin oleh Perancis, Mali utara tetap diwarnai kekerasan. Serangan telah membuat MINUSMA menjadi misi penjaga perdamaian PBB yang paling mematikan di dunia.

 

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement