Jumat 28 Jul 2017 06:48 WIB

Din Harap Indonesia Dorong Sidang Darurat Soal Palestina

Din Syamsuddin
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Din Syamsuddin

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin berharap Pemerintah Indonesia mendorong penyelenggaraan sidang darurat bersama negara-negara anggota Organisasi Kerja sama Islam untuk menyelesaikan persoalan di Palestina.

"Kita dorong Indonesia mendesakkan ada sidang darurat di OKI," kata Din di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Kamis (27/7).

Din menilai tindakan Israel yang melakukan penutupun dan pelarangan beribadah bagi Umat Islam di Masjid Al-Aqsa telah melampaui batas.  "Ini derajat kezaliman dan kebiadaban yang sudah sangat tinggi sekali, maka ini tidak biasa didiamkan," kata Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.

Terkait persoalan di Palestina itu, Din menilai Pemerintah Indonesia mampu mengerahkan negara-negara anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI) dengan mengusulkan sidang darurat. Dorongan itu, menurut dia, selaras dengan komitmen Presiden Joko Widodo yang sejak debat pilpres mendukung kemerdekaan Palestina, bahkan ingin mendirikan Kantor Perwakilan RI di Ibu Kota Pemerintahan Palestina di Ramallah.

"Sehingga perlu mendesakkan sidang darurat khusus untuk menyelamatkan Al Aqhsa. Sidang bisa di Markas Besar OKI di Jeddah, di Jakarta, Ankara, atau Malaysia," kata dia.

Selain itu, ia berharap lembaga internasional Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak tinggal diam. Dewan Keamanan PBB, menurut dia, perlu melakukan intervensi dengan upaya-upaya militer. "Karena hanya dengan cara demikian konflik itu bisa dicegah," kata dia.

Menurut Din, konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina membutuhkan perhatian dari masyarakat internasional. Bukan hanya yang beragama Islam, namun juga masyarakat di berbagai negara di dunia baik yang beragama Nasrani, Yahudi, Hindu, Budha, atau lainnya yang sama-sama memiliki kecintaan terhadap perdamaian dan keadilan.

"Saya juga tahu bahkan Yahudi pun sebetulnya tidak setuju dengan tindakan-tindakan Zionis, Israel," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement