REPUBLIKA.CO.ID,Petani Tasmania, Will Bignell, sibuk menyiapkan lahannya di wilayah Bothwell untuk menyambut kedatangan air dari skema irigasi yang baru. Dalam hitungan bulan, ia mengharapkan mendapat manfaat dari Skema Irigasi Dataran Tinggi Selatan.
Proyek senilai 31 juta dolar AS (atau setara Rp 310 miliar) ini akan menyalurkan kelebihan air dari Sungai Shannon ke 27 lahan di seluruh distrik Bothwell. Bignell mengatakan bahwa skema tersebut berarti ia akan bisa menjangkau daerah pertanian yang sebelumnya hanya cocok untuk penggembalaan domba.
"Bagi kami di sini, untuk mendapatkan air tak pernah efektif dalam hal biaya, dan ini membuka ujung lahan pertanian ini untuk melipatgandakan daerah irigasi kami dan benar-benar meningkatkan intensifikasi kami serta menyebarkan risiko kami," ungkapnya.
Pertanian berteknologi tinggi
Untuk memaksimalkan keuntungan atas investasinya, Bignell mengatakan bahwa teknik pertanian presisi sangatlah penting. Ini termasuk penggunaan drone [pesawat berkamera tanpa awak] untuk membuat rincian medan, drainase, variabilitas tanah serta peta irigasi.
Data tersebut memungkinkan Bignell untuk menunjukkan titik mana di lahannya yang membuat air ekstra akan sangat berguna. "Pertanian belakangan ini cukup pintar, kami bukanlah orang dungu seperti yang dipikirkan selama ini," kata Bignell.
Bignell telah menyiapkan jaringan wi-fi di lahannya dan pada akhirnya akan mengendalikan irigasi di situs itu melalui telepon genggamnya. "Di mana saja di dunia ini, saya bisa mengendalikan alat penyiram apapun di atasnya," katanya.
Ia menjelaskan mengatakan bahwa investasi teknologi yang besar membantu pertaniannya beroperasi dengan lebih efisien. "Saya akan mengupayakan pemanfaatan maksimal dari padang rumput dan pakan ternak khusus dan menggunakan air dari skema ini dengan sangat cerdas," katanya. "Ini jauh lebih mahal daripada yang biasa kami lakukan, jadi saya harus sangat pintar."
Menyambut air hujan
Setelah rekor kering di awal musim dingin yang dialami negara bagian Tasmania, ada kekhawatiran bahwa bendungan Southernfield akan tetap kosong.
Tapi curah hujan selama seminggu terakhir telah memungkinkan pompa di bendungan itu dinyalakan untuk pertama kalinya.
"Sangat melegakan mendengar pompa berjalan di Shannon dan skemanya berhasil," kata Bignell.
Petani Bothwell dan ketua dari skema tersebut, yakni Richard Hallett, mengatakan, itu adalah tonggak sejarah yang signifikan namun masih banyak yang perlu dikerjakan.
"Mungkin hari ini adalah salah satu dari apa yang kami harapkan sebagai periode memompa 80 atau 90 hari," sebutnya.
"Secara realistis, mungkin kami benar-benar membutuhkan 50mm lagi selama bulan depan atau enam minggu untuk memanen apa yang kami butuhkan untuk musim yang akan datang”. "Semuanya masih dalam kondisi sulit."
Begitu air mulai mengalir, diharapkan manfaat ekonomi juga bisa mengikuti. "Ini akan memberi banyak lapangan kerja dan akan benar-benar mengubah banyak komunitas kecil di sekitar Bothwell yang sudah pasti mengalami penurunan populasi selama bertahun-tahun," kata Hallett.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.