REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengkritik Cina yang dinilai tak melakukan apa-apa terkait peluncuran rudal balistik Korea Utara (Korut) pada Jumat (28/7). Ia menegaskan tak akan membiarkan Cina tetap diam dalam menghadapi ancaman Korut.
Hal tersebut diutarakan Trump melalui akun Twitter pribadinya. "Saya sangat kecewa di Cina. Pemimpin bodoh kita di masa lalu telah mengizinkan mereka menghasilkan ratusan miliar dolar setahun dalam perdagangan, namun mereka (Cina) tidak melakukan apa-apa untuk kita terkait Korut," ujar Trump, sepertu dikutip laman The Telegraph, Ahad (30/7).
"Kami tidak akan membiarkan hal ini berlanjut lagi. Cina dapat dengan mudah menyelesaikan masalah ini," tulis Trump menambahkan di akun Twitter-nya.
Sebelumnya Trump telah mengatakan uji coba rudal Korut merupakan tindakan sembrono yang mengancam keamanan regional dan global. Ia pun telah bersumpah akan menempuh upaya-upaya yang dibutuhkan untuk melindungi AS dari ancaman rudal Korut.
AS juga diketahui telah mengerahkan pesawat bomber Supersonik B-1 ke Semenanjung Korea. Pesawat tersebut bergabung dengan jet tempur milik Jepang dan Korea Selatan.
Korea Utara (Korut) kembali melakukan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) pada Jumat (28/7). Korut mengklaim bahwa rudal tersebut telah mampu menjangkau seluruh wilayah daratan Amerika Serikat (AS).
"Pemimpin (Kim Jong-un) menyatakan dengan bangga bahwa tes rudal memastikan bahwa semua wilayah daratan AS berada dalam jangkauan mencolok (rudal) kami," kata Korean Central News Agency (KCNA), seperti dikutip laman BBC, Sabtu (29/7).
KCNA melaporkan bahwa rudal balistik antarbenua yang dinyatakan mampu menjangkau daratan AS adalah Hwasong-14. Rudal ini merupakan model yang sama yang diuji Korut pada 3 Juli.