Senin 31 Jul 2017 17:08 WIB

Deddy Mizwar: Pencalonan dengan Ahmad Syaikhu Bisa Berubah

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar memberikan tausiyah saat acara Inspirasi Ramadhan (Irama) di Masjid Salman ITB, Jalan Ganeca, Kota Bandung, Rabu (14/6).
Foto: Mahmud Muhyidin
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar memberikan tausiyah saat acara Inspirasi Ramadhan (Irama) di Masjid Salman ITB, Jalan Ganeca, Kota Bandung, Rabu (14/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Salah satu kandidat kuat dalam Pilgub Jawa Barat, Deddy Mizwar menegaskan, rencana pemasangan ia dengan Ahmad Syaikhu masih belum pasti. Wacana tersebut dikatakannya masih merupakan pernyataan sepihak Presiden PKS Sohibul Iman yang bahkan belum dibicarakan dengannya.

Deddy mengatakan pernyataan Presiden PKS juga menyebutkan wacana tersebut belum 100 persen yaitu 95 persen. Karena belum ada keputusan secara resmi terkait calon yang akan diusung termasuk partai koalisi yang juga akan menentukan pasangan yang akan bersaing dalam Pilgub Jabar 2018 mendatang.

"Ini belum terjadi (pasangan resmi).Lima persen bisa berubah. Ada pandangan dari Gerindra nanti, pandangan saya. Kan bisa berubah.Jadi ini baru pernyataan belum sebagai keputusan," kata pria yang akrab disapa Demiz ini di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (31/7).

Demiz mengatakan keputusan calon pasangan harus dikomunikasikan lebih lanjut. Termasuk mengajaknya untuk berdiskusi memilih pasangan yang sesuai dengan kriteria dan kesepakatan antarparpol yang berkoalisi.

Ia mengaku tidak masalah berpasangan dengan Ahmad Syaikhu jika itu menjadi keputusan resmi. Namun, perlu ada pematangan dan komunikasi terlebih dahulu karena ia menyebutkan belum ada komunikasi dari PKS pasca pernyataan tersebut dikeluarkan.

"Sekarang ini kita terima jangan dijadikan ribut juga. Yang jelas saya belum diajak bicara. Sodorkan saja ke saya namanya. Nanti tergantung kesepakatan," ujarnya.

Wakil Gubernur Jawa Barat ini pun mengatakan dirinya juga berkonsultasi dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terkait hal tersebut. Hal ini karena PKS merupakan partai yang akan berkoalisi dengan Gerindra pada Pilgub Jawa Barat 2018 mendatang. "Saya minta Pak Prabowo untuk berkomunikasi. Kan keputusan bukan satu partai. Minimal dua partai biar ada tiket kan," ucapnya.

Sementara itu Sekda Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan masih menunggu pengumuman resmi dari PDIP tentang calon yang akan diusung. Iwa sebelumnya mendaftar dalam penjaringan bakal cagub dari partai berlambang kepala banteng tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement