REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Topan kedua menghantam Taiwan dalam 24 jam terakhir, menyebabkan kerusakan di bagian selatan dan tengah wilayah itu terpantau Senin (31/7). Topan sebelumnya Nesat sudah mengakibatkan 100 orang lebih terluka dan tutupnya perdagangan di akhir pekan.
Pasar keuangan dan bisnis akan dibuka di Taipei pada Senin setelah ibu kota kembali normal. Namun kota kedua terbesar di pulau tersebut, Kaohsiung di pantai selatan akan tetap ditutup menyusul topan kedua yang terjadi, topan Haitang yang diperkirakan akan membawa hujan deras serta kemungkinan akan banjir dan tanah longsor.
Topan Haitang mendarat dan menyapu area daerah selatan dan tenggara pulau pada Ahad (30/7) siang, demikian menurut keterangan dari situs pemerintah setempat.
Biro Cuaca Pusat setempat mengatakan kejadian tersebut adalah pertama kalinya pulau tersebut mengeluarkan peringatan untuk dua topan yang datang bersamaan dalam kurun 50 tahun.
Topan Nesat merupakan topan berkekuatan sedang dengan kecepatan angin sekitar 119 kilometer per jam. Topan tersebut menyapu tanah pada Sabtu, namun telah berpindah ke Provinsi Fujian di China, demikian kabar dari kantor berita Cina Xinhua.
Topan yang menyapu daratan Taiwan tersebut mengakibatkan lebih dari 40 jadwal penerbangan pulang-pergi EVA Airways Corp mengalami pembatalan. Lebih dari 10.000 penumpang batal berpergian.
Pada Jumat, indeks utama Taiwan berakhir turun 0,8 persen pada 10.423.05 poin, sementara dolar Taiwan ditutup pada 30.302 dolar Taiwan terhadap dolar Amerika.