REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Kedutaan Besar Irak di ibukota Afghanistan, Kabul, diserang oleh militan ISIS dengan sebuah ledakan yang diikuti oleh tembakan. Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Najib Denmark mengatakan, terdapat empat orang penyerang yang terlibat dalam serangan tersebut
"Seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di pintu masuk kedutaan sementara tiga lainnya berhasil masuk, dan mulai menembak," ujar Najib Denmark seperti dilansir http:aa.com.tr (31/7).
Penyerang menyerbu kompleks kedutaan sekitar pukul 11.30 waktu setempat. Pengepungan kedutaaan besar diumumkan setelah empat jam terjadi baku tembak.
Kementerian tersebut mengumumkan, bahwa unit khusus Polisi Nasional Afghanistan (ANP) telah tiba di lokasi dengan cepat dan menyelamatkan staf kedutaan. Kementerian mengecam insiden ini dan menyebutnya sebagai tindakan teroris yang tidak Islami dan tidak manusiawi.
Denmark menjelaskan, ketiga penyerang tewas dibunuh dan satu petugas ANP terluka dalam operasi tersebut. Sementara itu, semua diplomat Irak telah diselamatkan dengan aman.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Irak Ahmad Jamal menambahkan, untuk sementara staf kedutaan telah dipindahkan ke Kedutaan Besar Mesir. Dua petugas keamanan Afghanistan yang berada di luar kedutaan telah terbunuh dalam serangan tersebut.
Kedutaan Irak berada di luar kantong diplomatik yang dekat dengan pusat kota Shahr-e-Nau yang terkenal dengan restoran dan pusat perbelanjaannya.
Dalam sebuah acara pers yang jarang terjadi dua minggu yang lalu, kedutaan tersebut telah merayakan kemenangan pasukan Irak atas Daesh (ISIS) di Mosul, Irak.
Meskipun serangan Mother-of-all-bombs (MOAB) terhadap basis Daesh di Afghanistan timur pada bulan April, militan terus melakukan serangan teroris di Kabul. Serangan hari Senin lalu adalah serangan besar keenam yang diklaim oleh Daesh dalam delapan bulan terakhir di ibukota Afghanistan.
Bulan lalu, setidaknya enam jamaah tewas dalam serangan yang dilakukan Daesh ke sebuah masjid di Kabul. Pada 3 Mei lalu, Daesh juga melakukan serangan bunuh diri di Kabul yang menewaskan delapan warga sipil.
Serangan lainnya termasuk serangan terhadap Rumah Sakit Sardar Mohammad Dawood Khan pada bulan Maret yang menyebabkan hingga 50 orang tewas, sebuah serangan bunuh diri di Mahkamah Agung pada bulan Februari yang menewaskan 22 orang, dan dua serangan bunuh diri terhadap pemrotes Syiah tahun lalu yang menewaskan 80 orang.