REPUBLIKA.CO.ID,Lebih dari separuh mahasiswa di Australia mengalami pelecehan secara seksual setidaknya sekali pada 2016. Demikian terungkap dalam laporan bersejarah Komnas HAM Australia yang dirilis Selasa (1/8).
Menurut laporan survei tersebut, 51 persen mahasiswa mengaku pernah mengalami pelecehan seksual tahun lalu. Selain itu, satu dari empat mahasiswa mengaku pelecehan itu terjadi dalam lingkungan universitas.
Lingkungan universitas menurut laporan ini meliputi area kampus, perjalanan dari dan ke kampus, serta acara di luar kampus yang diselenggarakan atau didukung oleh universitas. Survei Komnas HAM ini juga menemukan 6,9 persen mahasiswa mengalami serangan secara seksual setidaknya sekali pada 2015 atau 2016.
Disebutkan, kebanyakan pelaku kekerasan dan pelecehan seksual itu adalah laki-laki. Sebaliknya, korban pelecehan dan serangan seksual paling banyak dialami kaum wanita.
Laporan itu menyebutkan, hampir sepertiga pelecehan terjadi di kampus universitas atau ruang kuliah, serta satu dari lima orang yang diserang mengatakan bahwa hal tersebut terjadi di universitas atau dalam acara di asrama mahasiswa.
Asrama mahasiswa di Australia, menurut laporan ini, perlu mendapatkan perhatian khusus. Sebanyak 39 universitas di Australia juga akan merilis data mengenai serangan seksual di lingkungan universitas masing-masing pada Selasa ini.
'Perubahan sikap'
Komisaris Diskriminasi Seksual pada Komnas HAM, Kate Jenkins, menjelaskan laporan ini merupakan tonggak sejarah yang sangat besar. "Selama beberapa dekade, para pembela dan para korban telah menyerukan perubahan. Kami semua pernah mendengar cerita tentang perilaku yang terjadi di kampus," katanya.
"Hari ini, untuk pertama kalinya, kita memiliki data nasional yang signifikan secara statistik mengenai prevalensi dan bentuk perrmasalahan ini di universitas-universitas Australia," ucap Jenkins.
"Dibutuhkan perubahan sikap dan kesadaran yang lebih besar, tidak hanya di kalangan mahasiswa tapi juga staf universitas yang menerima laporan tentang perilaku ini," tambahnya.
Komnas HAM mensurvei 39 ribu mahasiswa di seluruh perguruan tinggi mengenai kekerasan seksual dan pelecehan seksual di universitas. Survei dilatarbelakangi oleh desakan aktivis kelompok perempuan di kampus-kampus yang menyoroti buruknya tanggapan pihak universitas terkait insiden serangan seksual.
Komnas HAM membuat sembilan rekomendasi termasuk perlunya komitmen untuk bertindak dari pimpinan universitas, memperbaiki respons kelembagaan terhadap serangan dan pelecehan, dan pelibatan panel independen untuk menangani tingginya serangan seksual di asrama mahasiswa.
Sophie Johnston, dari National Union of Students, mengatakan survei tersebut merupakan kesempatan untuk mengakui kegagalan di masa lalu dan perlunya mengambil tindakan. "Ini merupakan pertempuran budaya yang sedang kita hadapi di mana-mana," katanya
Diterbitkan Selasa 1 Agustus 2017 oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABCN News di sini.