Selasa 01 Aug 2017 18:44 WIB

Kartu Pos Gratis Berhenti Operasi Setelah 25 Tahun

Rep: Jessica Hinchliffe/ Red: Budi Raharjo
Kartu pos terakhir buatan Avant Card.
Foto: ABC News
Kartu pos terakhir buatan Avant Card.

REPUBLIKA.CO.ID,Perusahaan periklanan pertama dengan menggunakan medium kartu pos di Australia, Avant Card, akan berhenti beroperasi pekan ini. Kartu pos unik, cerah dan gratisan yang diproduksi Avant Card selama ini biasanya terlihat di rak kartu di kafe-kafe, universitas dan galeri seni.

Medium ini telah mendukung galeri, musisi, film dan banyak acara amal lainnya selama 25 tahun. Pendiri dan Direktur Utama Avant Card, Pat Mackle mengatakan, iklan digital dan media sosial, serta pemotongan dana untuk seni, merupakan alasan tutupnya perusahaan tersebut.

"Ini keputusan yang sangat sulit. Media digital sangat mempengaruhi bisnis kami. Banyak klien memilih membelanjakan anggaran iklan mereka ke media digital," katanya.

"Ketika masuk ke kafe-kafe sekarang, semua orang sibuk dengan telepon mereka. Padahal 25 tahun lalu mereka akan memasang kartu pos dan tergila-gila pada kartu pos."

Mackle pertama kali melihat konsep beriklan lewat kartu pos itu saat berada di Kopenhagen, Denmark, dan mengira kartu pos gratis seperti itu akan disukai di Australia.

Sekembalinya ke Australia, Pat Mackle memulai perusahaan itu dari rumahnya pada 1992. "Awalnya saya tidak yakin akan berhasil. Namun saya tahu ada orang lain yang menghargai seni dan budaya seperti saya," katanya.

Perusahaan miliknya telah menciptakan lebih dari 20 ribu kampanye dan mendistribusikan lebih dari 250 juta lembar kartu pos. "Sekitar lima lembar kartu pos untuk setiap orang Australia. Tak banyak orang yang saya temui dalam perjalanan yang tidak mengetahui kartu pos gratis [buatan Avant Card]," kata Pat Mackle.

Paling populer

Mackle mengatakan memiliki banyak kartu favorit selama perusahaannya beroperasi. "Ada satu kartu pos dari Norman Gunston dan seekor burung dan satu lagi Mr Bean yang menggunakan celana dalamnya," jelasnya.

"Belum lama ini kami membuat serial kartu pos untuk film Lego. Kami merancang kartu pos berbentuk lingkaran yang dapat diputar seperti komidi putar. Keren sekali," kata Mackle.

Mackle mengirim surat perpisahan pada kartu pos kesayangannya di akun Instagram:

Dear Avant Card,

Terima kasih telah menjadi teman terbaikku, karena memberiku kehidupan menyenangkan, karena mengenalkanku pada begitu banyak orang hebat, karena memberiku kesempatan istimewa untuk berbuat bagi masyarakat, dan karena menjadi bagian dari kehidupan banyak orang. Saya mencintai setiap momennya.

Hormat saya, Pat Mackle

Dia mengatakan mengumumkan berakhirnya operasional Avant card, perusahaannya itu dibanjiri pesan dari penggemar yang mengaku sedih karena kartu pos Avant Card tidak akan ada lagi.

Salah satu surat berasal dari seorang perempuan paruh baya yang mengirim kartu pos setiap minggu kepada keponakannya yang berjuang melawan kecanduanya pada narkoba.

"Dia menulis surat untukku mengatakan bahwa dia berhasil mengalahkan kecanduannya. Sekarang kamarnya dipenuhi oleh tempelan kartu pos gratis Avant Card,” ungkap Mackle.

“Saya sangat berharap kartu-kartu tersebut menghadirkan kebahagiaan kepada orang lain. Saat orang mengumpulkan sesuatu yang mereka sukai dan menjadi kenang-kenangan," katanya.

"Kami memiliki motto, 'hal terbaik dalam hidup itu gratis', dan itulah yang kami jalani."

Gambar Elvis

Kartu terakhir yang dikeluarkan Avant Card adalah seri nomor 20.850 berjudul "Elvis meninggalkan gedung".

"Orang bersedia datang ke konser Elvis namun tak ada yang mau pulang. Saya pikir di situlah sentimennya," kata Mackle.

"Gambar Elvis menari dan memegang kartu pos dengan pesan perpisahan terakhir, terasa begitu tepat."

Menurut Mackle perusahaannya sedang dalam proses pembicaraan dengan Perpustakaan Nasional di Canberra untuk menampung seluruh koleksi kartu pos mereka. Dan Queensland Creative Brisbane akan mengambil-alih rak-rak penjualan kartu pos Avant Card.

Diterjemahkan 31/7/2017 oleh Iffah Nur Arifah. Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/wisata-nad-budaya/kartu-pos-avant-tutup-operasi-pekan-ini/8761670
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement