REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Juru bicara Gedung Putih Sean Spicer tetap tidak mengurungkan niat untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Sesuai dengan rencana, ia mungkin tak lagi terlibat sebagai bagian dari tim pemerintahan negara adidaya itu pada akhir bulan ini.
Rencana pengunduran diri Spicer tetap dilakukan meski direktur komunikasi Gedung Putih Anthony Scaramucci dipecat. Pada 21 Juli lalu, ia secara resmi mengajukan surat untuk mundur dari jabatan sebagai sekretaris pers karena tidak menyukai Scaramucci.
Dari laporan The New York Times saat itu, Spicer secara tegas tidal menyukai penunjukkan Scaramucci oleh Presiden AS Donald Trump, yang disebutnya sebuah kesalahan besar. Scaramucci selama ini dikenal sebagai salah satu pengusaha yang juga menanam modal di Wall Street.
Namun, hanya 10 hari resmi bekerja di Gedung Putih, Scaramucci dipecat oleh Trump. Salah satu alasan utama adalah karena ia mengucapkan kata-kata kasar terhadap rekan kerja di gedung pemerintahan Negeri Paman Sam itu, di antaranya kepala staf Gedung Putih Reince Priebus, serta kepala ahli strategi Steve Bannon.
Menurut laporan, Spicer telah memiliki rencana kehidupan yang ia nilai lebih baik pascalepas dari jabatan di Gedung Putih. Meski demikian, pria berusia 45 tahun itu mengungkapkan bagaimana menariknya pekerjaan sebagai seorang sekretaris pers di gedung pemerintahan yang dipimpin oleh Trump.
Sebelumnya, kabar mengenai Spicer kerap mendapat kritik dari Trump juga tersebar di kalangan media. Salah satunya adalah karena penampilannya, serta bagaimana pria berusia 45 tahun itu memberikan pembelaan terhadap miliarder itu sebagai seorang Presiden AS.
Kini, Trump dilaporkan menunjuk kepala staf baru untuk Gedung Putih menggantikan Priebus yang juga diberhentikan dari jabatannya pekan lalu. Ia adalah John Kelly, seorang pensiunan jenderal.
Advertisement