REPUBLIKA.CO.ID,Melonjaknya izin pembangunan apartemen di Australia berisiko memperparah pasar properti yang sudah ramai menjadi pasar jenuh. Demikian prediksi analisis Paul Brennan dari Citi.
Data izin bangunan yang dikeluarkan Biro Statistik Australia menunjukkan persetujuan pembangunan apartemen pribadi melonjak 20 persen di bulan Juni lalu. Sementara persetujuan izin pembangunan apartemen sangat tidak stabil, Brennan mengatakan risiko kelebihan pasokan yang serius telah muncul kembali.
"Kenaikan sebesar 20 persen izin pembangunan apartemen pribadi pada bulan Juni berpotensi menambah pasokan apartemen baru yang mulai beroperasi beberapa tahun ke depan," katanya. "Beberapa proyek mungkin tidak akan berlanjut ke tahap pembangunan karena adanya kelebihan pasokan di pasaran."
Total izin bangunan apartemen meningkat sebesar 18.453 unit atau sekitar 10,9 persen. Lonjakan ini sebagian besar terkonsentrasi di Sydney, yang sampai batas tertentu, tertinggal dari booming bangunan rusun atau perumahan dengan densitas tinggi di Melbourne, dan Brisbane. Hampir 40 persen dari 8.553 unit izin apartemen baru berlokasi di New South Wales.
Pengetatan APRA
Meskipun izin bangunan apartemen turun sebesar 6,6 persen dibandingkan ahun yang lalu, data bulan Juni ini menarik perhatian pasar.
"Lonjakan ini sangat mengherankan mengingat ketatnya standar pemberian pinjaman dan kenaikan suku bunga pinjaman kepada investor. Juga hanya menarik minat pemilik rumah untuk ditinggali sendiri sebagaimana diatur ketat oleh otoritas jasa keuangan Australia (APRA)," kata Brennan.
Namun demikian, tindakan APRA - yang melihat kesenjangan pinjaman pemilik rumah utama dan bunga (P&I) dan pinjaman investor khusus bunga - mungkin berdampak positif pada pembangunan perumahan.
Brennan mengatakan izin rumah terpisah yang meningkat 3,4 persen di bulan Juni, merupakan prestasi kenaikan bulanan ketiga kalinya dan trennya sendiri sekarang sudah berbalik.
"Ini bisa mencerminkan tingkat pinjaman P&I yang tercatat masih rendah dan belum juga meningkat. Dan dalam beberapa kasus telah merosot akibat diskon lebih besar yang ditawarkan para kreditur," katanya.
Melambat
Namun demikian tetap ada pertanyaan mengenai kemampuan pembangunan perumahan yang terus berlangsung hingga saat ini mengingat data keuangan dan kredit menunjukkan adanya perlambatan dalam beberapa bulan mendatang.
"Bertahannya rencana pembangunan bangunan menunjukkan aktivitas perumahan mungkin memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan. Hal itu akan menjadi hambatan bagi perekonomian," kata Brennan.
"Perkiraan kami saat ini untuk investasi perumahan baru akan mulai mengalami perlambatan pada akhir tahun. Tapi ini bisa jadi baru berlangsung pada tahun depan."
Sementara itu ekonom senior dari CBA, Gareth Aids mengatakan banyak hal positif yang terlihat dari data statistik ini.
"Hasilnya sesuai dengan pandangan kami bahwa penurunan konstruksi perumahan selama dua tahun ke depan akan berlangsung secara bertahap dan memerlukan waktu yang lama,” katanya.
"Peningkatan pemberian izin secara besar-besaran senilai 10,9 persen jauh lebih kuat daripada ekspektasi pasar. Hal ini membawa tren tingkat pertumbuhan bulanan ke wilayah positif untuk bulan Juni setelah sebelumnya menunjukan tren pelambatan selama tiga bulan."
Diterjemahkan 2/8/2017 oleh Iffah Nur Arifah. Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.