REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Moskow kecewa sebab Dewan Keamanan (DK) PBB tidak mengutuk serangan baru-baru ini terhadap Kedutaan Besar Rusia di Ibu Kota Suriah, Damaskus.
"Yang paling mengganggu ialah ketidakmampuan Dewan Keamanan untuk mengutuk aksi teror mendorong mereka untuk melakukan provokasi baru dan perbuatan teror karena pelakunya merasa kebal," kata Kementerian Rusia di dalam satu pernyataan pada Jumat (4/8).
Rusia tak ingin orang-orang kejam ini memiliki keyakinan bahwa seseorang di Dewan Keamanan mendukung mereka. Pada Rabu (2/8), Kedutaan Besar Rusia di Damaskus diserang mortir,. Ini merupakan serangan ketiga dalam waktu satu bulan. Tak ada laporan mengenai korban jiwa.
Kementerian tersebut mengatakan Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan Ukraina, dengan menggunakan dalih mereka mengenai kurangnya informasi yang diperlukan, sekali lagi menolak usul Rusia untuk mengesahkan rancangan standar agar Dewan Keamanan mengutuk serangan teroris.
Kementerian Rusia menegaskan aksi teror harus dikutuk secara global, dan tak boleh ada sifat mendua dalam penilaian mengenai serangan terhadap misi diplomatik.
Kedutaan Besar Rusia di Damaskus telah beberapa kali diserang dengan menggunakan bom sejak Moskow memulai keikutsertaan dalam operasi antiteror di Suriah pada September 2015.