Kamis 10 Aug 2017 16:27 WIB

Tren Industri Pemakaman di Australia

Rep: Tiger Webb dan Richard Aedy/ Red: Budi Raharjo
Upacara pemakaman di Australia.
Foto: ABC News
Upacara pemakaman di Australia.

REPUBLIKA.CO.ID,Bisnis pelayanan pemakaman di Australia dahulu didominasi oleh perusahaan mandiri yang dikelola oleh keluarga. Namun kini setelah konglomerat menjajaki industri ini, kehadiran mereka mengubah tren di pasar industri pemakaman.

"Panggilan itu bisa terjadi sebelum seseorang meninggal, atau mungkin setelah mereka meninggal," Asha Dooley, general manager dari sebuah usaha pemakaman di Australia, Grace Grace, menuturkan.

Pihak keluarga yang berduka lalu akan menyampaikan keinginan mereka selama panggilan telepon pertama ini, dan terkadang juga bertemu langsung dengan direktur pemakaman. Dan kemudian latihan logistik yang bernuansa [sesuai pesanan] dari perencanaan pemakaman dilangsungkan.

Perbedaan budaya dan agama tentu saja akan mewarnai upacara pemakaman dan kematian orang yang dicintai dengan berbagai cara.

Tapi kebanyakan dari kita membayangkan pengurus pemakaman dengan salah satu dari dua sosok berikut: Pemilik perusahaan pemakaman atau Mortician yang kaku (sangat khidmat, sangat sangat laki-laki) dan sosok perempuan kulit putih tua bergaya kuno ala Margareth Atwood (tidak banyak bicara, sangat bergaya perempuan).

Kedua gambaran diatas sama sekali tidak cocok dengan Asha Dooley - seorang mantan manajer hotel yang masih muda dan sangat fokus, yang sebelumnya pernah dilatih sebagai seorang pemimpin tim di resort di Qatar.

"Pada dasarnya, menjalankan pemakaman ibarat merencanakan pernikahan," katanya. "Hanya Anda punya waktu tiga hari untuk melakukannya."

Grace Funerals menawarkan pilihan "layanan penuh", yang berarti mengawasi setiap bagian dari proses penyelenggaraan sebuah pemakaman: mulai dari transportasi fisik hingga menyediakan program untuk upacara pemakaman.

Asha Dooley jauh dari kesan seram dan kaku yang menjadi stereotip pengurus makam pada umumnya.

ABC RN: Tiger Webb

 

 

 

 

 

 

Kantor tempatnya bekerja mencerminkan etos dari ‘jack-of-all-trade’ - orang yang mengusai beragam keahlian ketimbang menguasai satu hal secara mendalam. Etos tersebut terselip di antara fasilitas spa sehari dan tempat penitipan anak, sebuah kapel milik perusahaannya, kamar mayat, ruang perencanaan dan mobil jenazah.

Kebutuhan untuk menyediakan outlet yang tepat waktu untuk berkabung berarti bahwa, bagi Asha Dooley dan rekan-rekannya, sebagian besar perencanaan telah dilakukan sebelum [konsumen] menghubungi mereka. "Kami punya banyak pilihan tempat yang berbeda dan ide yang berbeda yang sudah siap tersedia," katanya.

"Kami bekerja dengan cepat ... kita bisa melakukan apapun yang kita butuhkan dalam waktu singkat," ujar dia. "Moto saya adalah jangan pernah mengatakan tidak pernah - kecuali itu ilegal."

Bisnis kesengsaraan

Grace Funerals mempekerjakan empat staf penuh waktu dan sejumlah orang tenaga paruh waktu. Asha Dooley tidak bersedia membicarakan mengenai jumlah pemakaman yang telah dia terlibat didalamnya.

"Kami adalah perusahaan kecil dan menengah - mungkin lebih pada sisi kecil," katanya.

Bisnis rumah pelayanan pemakaman yang dikelola keluarga dahulu merupakan usaha yang umum dijumpai di masyarakat, tapi masuknya konglomerat ke sektor ini telah memicu dampak di pasar industri ini.

ABC RN: Tiger Webb

 

 

 

 

 

Grace Funerals dulunya merupakan jenis usaha di bidang pemakaman yang umum ditemui di Australia: sebuah rumah pemakaman yang mandiri dan dikelola keluarga. Saat ini, 37 persen pasar pengurusan kematian di Australia dilayani oleh InvoCare, konglomerat di balik merek seperti Simplicity, Guardian dan White Lady Funerals.

Sekilas laporan tahunan InvoCare memberikan gambaran tentang skala bisnis pengurusan pemakaman mereka: karyawan dengan jumlah 1.566 orang, 225 unit rumah duka dan 16 kuburan lahan pemakaman dan krematorium pada tahun 2016.

Di wilayah metropolitan di sepanjang pesisir timur Australia, di mana lahan pemakaman berada pada tingkat premium, bisnis mereka telah disamakan dengan duopoli supermarket.

"Jika mereka tidak menjadi konsumen pengurusan pemakaman anda, mereka akan menjadikan anda konsumen untuk bisnis lahan pemakaman," kata satu operator pemakaman kepada The Australian pada tahun 2011.

Tren di industri pemakaman

Sementara itu produsen peti mati berseloroh bahwa industri mereka tahan-resesi. Tapi industri ini tidak kebal mode. "Tren utama yang kami lihat di Australia adalah bahwa ada lebih banyak kremasi daripada penguburan," kata Dooley.

Hal ini mungkin tidak mengherankan mengingat saat ini Australia kehabisan lahan pemakaman, harga real estat yang mahal menghantui orang Australia, bahkan setelah kematian. Orang Australia juga semakin mempersonalisasikan pemakaman mereka.

"Kami lebih memilih untuk tidak ada acara pemotongan kue, kami lebih suka pemakaman yang bersifat individual bagi anda," kata Asha Dooley.

Kliennya semakin tertarik dengan musik yang dikhususkan untuk pemakaman, pemakaman di luar ruangan dan beragam pesanan layanan.

Asha Dooley melayani permintaan pemakaman dengan menggunakan peti kayu mahoni impor, peti mati ramah lingkungan yang dilapisi plastik yang bisa didaur ulang secara alami atau biodegradable dan bahkan penguburan alami - di mana peti mati tidak digunakan. "Kami belum banyak melakukan penguburan alami," katanya.

"Tapi situs pemakaman di dekat kami menawarkannya, dan kami akan lebih senang melakukannya."

Meskipun terus menerus berhubungan dengan kematian dan mereka yang baru-baru saja kehilangan [sanak keluarga], Asha Dooley tidak menganggap pekerjaannya membebani emosinya. "Saya merasa pekerjaan ini cukup menjanjikan, kita bisa bertemu keluarga," katanya.

Kini semakin banyak warga Australia yang ingin merancang pemakaman sesuai dengan keinginan mereka sendiri.

ABC RN: Tiger Webb

 

 

 

 

 

"Saya rasa cukup menantang untuk dapat memastikan setiap keluarga merasa seperti mereka satu-satunya keluarga yang kami urus."

Tentu saja ada kesempatan tertentu yang cukup sulit. "Bila dalam upacara pemakaman ada anak kecil yang terlibat, itu bisa sulit," kata Ms Dooley.

Asha Dooley, yang merupakan anggota AFDA, mengutip studi yang menunjukkan bahwa ritual [pemakaman] itu penting dalam kerelaan melepaskan kepergian [seseorang]. "Saya adalah advokat yang sangat besar untuk urusan pemakaman - bukan karena saya menjalankan pemakaman tapi karena saya pikir ini jauh lebih baik untuk duka cita kami dalam jangka panjang," katanya.

Apakah Asha Dooley merencanakan pemakamannya sendiri? "Hampir setiap hari," akunya.

Menurutnya, pemakaman yang ideal untuk dirinya adalah di luar ruangan, pada malam hari, menghadap ke air di suatu tempat, tamu-tamu menikmati sampanye pada saat kedatangan mereka di acara pemakamannya. "Saya tidak ingin ada yang kaku atau membosankan ... saya ingin semua orang bersenang-senang menikmati [upacara pemakamannya]. "

Diterjemahkan pada 10/8/2017 oleh Iffah Nur Arifah. Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/bisnis-investasi/industri-pemakaman-australia/8791930
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement