REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Organisasi negara-negara Amerika Selatan, Mercosur mengecam Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atas rencana tindakan militer yang hendak dilakukan untuk menyelesaikan krisis Venezuela. Argentina sebagai salah satu negara anggota menyerukan dilakukannya dialog dan diplomasi yang merupakan cara terbaik mencapai solusi.
Pada Jumat (11/8) lalu, Trump memberikan komentar atas krisis yang terjadi di Venezula. Ia mengatakan kepada sejumlah wartawan bahwa AS memiliki banyak pilihan untuk negara itu, termasuk opsi militer jika perlu diperlukan.
"Banyak pilihan untuk Venezuela, termasuk opsi militer yang mungkin dilakukan jika perlu karena saat ini orang-orang di sana menderita," ujar Trump dilansir BBC, Ahad (13/8).
Kekacauan di Venezuela semakin terjadi menyusul adanya pemilihan majelis nasional baru dyang digelar pemerintah negara itu pada 30 Juli lalu. Pemilihan ini sebelumnya telah menimbulkan kontroversi dari para pengunjuk rasa anti-pemerintah dan menimbulkan bentrokan yang membuat setidaknya 10 orang tewas.
Pemilihan majelis nasional baru bertujuan membuat konstitusi dan membubarkan institusi negara tersebut. Menurut Presiden Venezuela Nicolas Maduro, langkah tersebut akan menciptakan perdamaian dan mendorong dialog yang pada akhirnya menyatukan seluruh masyarakat, yang selama ini dinilai sangat terpecah.
Namun, oposisi melihat konstitusi baru hanya akan menjadi pelopor kediktatoran baru bagi pemerintahan Maduro. Presiden dapat memaksimalkan kekuasaannya dan mengesampingkan legislatif yang dikuasai pihak mereka.
Mercosur sebelumnya mengeluarkan sanksi terhadap Pemerintah Venezuela dengan menangguhkan keanggotaan negara itu sementara waktu pada pekan lalu. Dengan demikian, Maduro dianggap dapat semakin terdesak karena selama ini organisasi tersebut telah mendorong kegiatan ekonomi terbesar di Amerika Latin.
Peru, sebagai salah satu negara Amerika Latin juga melakukan tindakan pengusiran Duta Besar Venezuela pada Jumat (11/8) lalu. Kritik keras terhadap Maduro disampaikan dan dinilai hingga saat ini belum mendapat respon apapun yang membantu menyelesaikan krisis.
Meski demikian, negara Amerika Selatan termasuk Peru, Meksiko, dan Kolombia tetap mengecam Trump atas rencana tindakan militer. Pihak masing-masing negara itu menilai bahwa peringatan yang diberikan miliarder itu atas Venezuela bertentangan dengan prinsip-prinsip PBB.