REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- Portugal meminta bantuan kepada Uni Eropa untuk menangani kebakaran di berbagai wilayahnya. Cuaca yang sangat panas dan kering telah menyulut bencana kebakaran terburuk di negara tersebut sejak awal musim panas.
Reuters melaporkan, permintaan telah diajukan oleh Menteri Dalam Negeri Portugal Constanca Urbana de Sousa. Permohonan bantuan dipicu kekhawatiran bahwa suhu tinggi dan angin kencang dalam beberapa hari mendatang semakin meningkatkan jumlah kebakaran.
Layanan darurat Portugal melaporkan, rangkaian kebakaran masih terus berkobar di seluruh negeri dan telah menewaskan 64 orang. Bahkan, pada Sabtu (12/8) terdapat 268 kebakaran dalam sehari yang upaya pemadamannya membutuhkan lebih dari 6.500 petugas pemadam kebakaran (damkar).
Pada Ahad (13/8) waktu setempat, lebih dari 3.000 petugas damkar masih berjuang memadamkan kebakaran hutan yang berkobar. Dampak lingkungannya tidak main-main, dengan lebih dari 140 ribu hektar lahan hutan telah habis terbakar selama musim panas.
Data Uni Eropa menyebutkan, kerusakan tersebut tiga kali lebih tinggi dibandingkan rata-rata kerusakan 10 tahun terakhir. Portugal juga diprediksi menghadapi lebih banyak kebakaran sepanjang pekan sebelum musim panas berakhir.
Pemerintah pusat maupun penguasa di daerah setempat tidak tinggal diam menghadapi bencana tersebut. Distrik pusat di Kota Coimbra mengadopsi keadaan darurat lokal untuk mengatasi kebakaran, begitu pula empat kotamadya yang lebih kecil di wilayah itu.
Kebakaran yang telah melanda sepanjang musim panas juga mengalami penurunan dampak sejak akhir Juni. Layanan darurat telah berupaya lebih jauh untuk mengevakuasi desa-desa dan menutup jalan-jalan di daerah yang terkena bencana.
Advertisement