Senin 14 Aug 2017 22:41 WIB

Warga Sydney Diminta Bersiap Hadapi Kabut Asap

Rep: Amanda Hoh/ Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Dinas Kebakaran Pedesaan Australia telah memeringatkan penduduk di seluruh wilayah Sydney, New South Wales (NSW) dan daerah di sekitarnya untuk bersiap menghadapi kondisi berasap dan berkabut. Peringatan ini disampaikan menyusul wilayah mereka diperkirakan memasuki musim kebakaran semak lebih awal.

Pada hari Senin (14/8), warga Sydney terbangun dalam cuaca berselimut kabut setelah angin dari barat daya sepanjang malam meniupkan asap dari hasil pembakaran lahan yang dilakukan untuk mengurangi risiko kebakaran yang lebih besar ke seluruh kota tersebut. Pembakaran lahan itu dilakukan di dataran tinggi bagian selatan dan Central Coast pada Ahad (13/8).

"Kota Sydney jauh tertinggal dalam program pembakaran," kata Wakil Komisaris Dinas Kebakaran Pedesaan (RFS), Rob Rogers baru-baru ini.

"Awal tahun ini Kota Sydney sering mengalami cuaca basah sehingga kami berusaha mengejar ketinggalan tersebut dan menyelesaikannya sebelum musim panas.”

"Hanya satu peristiwa kebakaran semak saja itu bisa berarti ada satu properti yang terbakar atau tidak terbakar sehingga upaya ini sangat penting."

Sebagian besar asap pada hari Senin (14/8) bertiup dari pembakaran lahan untuk mengurangi risiko kebakaran semak di Wollondilly, barat daya Sydney.

Rob Rogers mengatakan, asap dari langkah antisipasi ini seharusnya sudah bersih karena terangkat oleh angin yang bertiup.

Menurut Kantor Lingkungan Hidup dan Warisan, kualitas udara untuk wilayah metropolitan Kota Sydney diperkirakan akan buruk, dan jarak pandang berada di peringkat rendah di bagian timur Sydney, barat laut dan barat daya.

Kabut asap selimuti kota Sydney
sebuah pemandangan dari Cremorne menunjukan kabut asap menyebar ke seluruh Kota Sydney.

Supplied: Miriam Berlage

Menteri Utama NSW, Gladys Berejiklian, mengatakan bahwa asap itu merupakan efek samping yang tidak menguntungkan dari pekerjaan yang amat penting.

"Kami sekarang memasuki musim dingin yang lebih hangat, musim dingin yang lebih ringan dari biasanya," katanya.

"Kami ingin memastikan kami tak mengalami musim kebakaran semak yang buruk dan asap ini adalah ... konsekuensi yang tidak diinginkan dari pekerjaan penting tersebut."

Dinas Kebakaran Pedesaan (RFS) menyarankan warga yang memiliki kondisi gangguan jantung dan paru-paru untuk lebih berhati-hati.

"Jika anda harus mengkonsumsi obat, pastikan anda memiliki persediaan obat tersebut, tutup rumah Anda sebelum asap masuk, dan jika anda memiliki keluhan, segera kunjungi dokter Anda," kata Rogers.

Musim Kebakaran Semak Sudah Mulai

Dengan musim dingin yang kering dengan suhu di atas rata-rata, sebagian wilayah di NSW sudah mengalami musim kebakaran semak, dengan beberapa insiden memengaruhi Lembah Clarence di bagian utara, New South Wales.

Rob Rogers mengatakan, Dinas Kebakaran Lahan (RFS) berharap kebakaran lahan akan bergerak ke arah pantai sepanjang bulan Agustus ini.

Dinas kebakaran Pedesaan (RFS)
Dinas Kebakaran Pedesaan (RFS) New South Wales melakukan pembakaran lahan untuk mengurangi risiko bencana kebakaran semak belukar di Taman Nasional Lane Cove hari ini Senin (14/8/2017).

RFS New South Wales Twitter

"Pada bulan September, kami cukup prihatin dengan apa yang mungkin bisa terjadi dengan kebakaran lahan ini," katanya.

Pembakaran lahan untuk mengurangi risiko bencana ini akan terus berlanjut sepanjang pekan ini termasuk di distrik Hills,Hawkesbury, Central Coast, Penrith dan Lake Macquarie.

Pihak berwenang berharap, perkiraan hujan pada hari Selasa (15/8) dan Rabu (16/8) mungkin akan menawarkan sedikit kelegaan.

Kunjungi situs RFS NSW untuk melihat daftar lokasi yang menjadi tempat pembakaran lahan terencana untuk mengurangi bencana kebakaran semak atau unduh aplikasi Fires Near Me.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement