Senin 14 Aug 2017 21:33 WIB

Presiden Korsel Kembali Serukan Korut Lakukan Perundingan

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in
Foto: AP Photo/Lee Jin-man
Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL – Presiden Korea Selatan Moon Jae-in kembali mendesak Korea Utara (Korut) untuk segera melakukan perundingan di meja dialog. Menurutnya, saat ini kondisi ancaman keamanan di Semenanjung Korea semakin mengkhawatirkan.

“Presiden Moon mengecam Korut, mengatakan bahwa negara tersebut mengganggu perdamaian di Semenanjung Korea serta tatanan global dengan terus melakukan peluncuran uji coba rudal balistik antarbenua,” ungkap juru bicara Moon Jae-in, Park Soo-hyun, seperti dilaporkan laman Yonhap, Senin (14/8).

“Presiden Moon mencatat kondisi keamanan saat ini di Semenanjung Korea merupakan ancaman yang lebih serius, nyata, dan mendesak daripada yang pernah diciptakan sebelumnya oleh kemajuan teknologi nuklir dan rudal Korut,” kata Park Soo-hyun menambahkan.

Moon Jae-in sendiri dilaporkan telah menggelar pertemuan dengan Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat (AS) Jenderal Joseph Dunford. Dalam pertemuan tersebut, Dunford menegaskan kembali komitmen AS untuk membantu mempertahankan Korsel di bawah bendera aliansi AS-Korsel. Namun Dunford tak menampik tentang pentingnya menyelesaikan krisis ini secara damai melalui dialog.

Sebelumnya, Korut telah menyatakan akan menyerang Guam, sebuah pulau yang menjadi basis dan pangkalan militer AS di Samudra Pasifik. Serangan tersebut rencananya akan dirampungkan pada pertengahan Agustus.

Menanggapi hal tersebut, Presiden AS Donald Trump kembali mengancam balik Korut. Bila Korut berani menyerang Guam, Korut, kata Trump, akan menyesali tindakannya. Sebab negara pimpinan Kim Jong-un tersebut akan mengalami hal yang belum pernah mereka duga sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement