REPUBLIKA.CO.ID,Pemerintah Australia menerima informasi bahwa salah seorang teroris asal negara itu Khaled Sharrouf telah tewas dalam serangan udara yang terjadi di Kota Raqqa bersama dengan kedua orang putranya.
Menurut informasi yang diperoleh Program 7.30 ABC, Sharrouf dan kedua putranya Abdullah (12) dan Zarqawi (11) diperkirakan tewas dalam serangan udara pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat ketika mereka sedang berada dalam kendaraan di dekat Kota Raqqa yang dikuasai oleh ISIS.
Demikian keterangan seorang pejabat pemerintah Australia yang tidak disebutkan namanya. ABC juga mengetahui bahwa saudara laki-laki Sharrouf sudah mengukuhkan kabar tersebut kepada sejumlah anggota kelompok ekstrem Australia melalui pesan. Isi pesan itu menyebutkan saudara dan kedua keponakannya telah tewas.
Menurut sumber ABC, foto jenazah Sharrouf dan kedua anaknya sudah dilihat oleh beberapa anggota kelompok ekstrem di Australia. Kematian Sharrouf akan menjadi kabar baik bagi pemerintah Australia karena selama ini dia menjadi panutan bagi sejumlah warga Australia yang pergi ke Suriah dan Irak untuk bergabung dengan ISIS.
Namun tewasnya Abdullah dan Zarqawi - keduanya warga negara Australia akan menimbulkan pertanyaan sulit bagi pemerintah mengenai bagaimana warga Australia bisa menjadi korban dalam serangan tersebut.
Ini merupakan pertama kalinya diketahui anak-anak Australia tewas dalam serangan pihak Barat dalam konflik di Suriah. Pertanyaan serius akan muncul mengenai apa peran Australia dalam operasi yang mengakibatkan kematian mereka.
Sharrouf (36) meninggalkan Australia ke Suriah dengan menggunakan paspor salah seorang saudara laki-lakinya di tahun 2013. Istrinya Tara mengikuti jejaknya tidak lama kemudian, membawa kelima anaknya bersama dia.
Tara meninggal karena masalah kesehatan di tahun 2015, namun anak-anak mereka tetap tinggal di Suriah bersama Sharrouf. Anak-anak mereka adalah Zaynab (15), Hoda (14), Abdullah (12), Zarqawi (11), dan Hamzah (6).
Sejak berada di Suriah, Zaynab melahirkan seorang anak dari suaminya bernama Mohammad Elomar, yang merupakan teman baik Sharrouf. Elomar juga tewas dalam serangan udara di tahun 2015.
Ketiga anak Sharrouf lainnya sekarang terperangkap di Raqqa. Penduduk kota itu hidup dalam keadaan yang semakin membahayakan terperangkap antara serangan yang didukung Amerika Serikat dan ISIS yang melarang warga mengungsi dari kota tersebut.
Sharrouf menjadi warga Australia pertama yang dicabut kewarganegaraannya beberapa bulan lalu menurut UU anti terorisme yang baru. Dia tetap menjadi warga negara Lebanon.
Diterjemahkan pukul 15:20 AEST 16/8/2017 oleh Sastra Wijaya. Simak berita selengkapnya dalam bahasa Inggris di sini.