Jumat 18 Aug 2017 00:15 WIB

Mogok Makan, Pemimpin Oposisi Iran Dibawa ke Rumah Sakit

Rep: Puti Almas/ Red: Budi Raharjo
Bendera Iran.
Foto: Wikipedia
Bendera Iran.

REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN -- Pemimpin oposisi Iran yang menjadi tahanan rumah, Mehdi Karroubi dilaporkan harus menjalani perawatan di rumah sakit, Kamis (17/8). Ia jatuh sakit setelah melakukan mogok makan sejak satu hari sebelumnya.

Karroubi dilaporkan mengalami tekanan darah tinggi dan menyebabkan penyakit jantung. Saat ini, ia ditangani di Pusat Jantung Shahid Rajei di Ibu Kota Teheran. Sebelumnya, ulama berusia 79 tahun itu mengatakan bahwa melakukan mogok makan untuk menuntut hak-hak terhadapnya dipenuhi.

Istri dari Karroubi, Fatemeh mengatakan suaminya ingin pemerintah memenuhi dua tuntutan. Pertama adalah agar tidak lagi ada agen intelijen yang berada di dalam rumah, serta kamera keamanan yang dipasang. Hal ini menurutnya bertentangan dengan ketetapan yang diatur oleh Iran, baik sebelum maupun setelah Revolusi 1979.

Tuntutan kedua adalah Karroubi meminta persidangan yang terbuka bagi publik segera dilakukan dan ditetapkan tanggalnya. Fatemeh mengatakan bahwa suaminya akan menghormati segala putusan, meski tidak mengharapkan itu adalah keadilan baginya.

Karroubi menjadi seorang tahanan rumah sejak 2011. Ia saat itu dituding menyebarkan hasutan yang memicu sejumlah aksi protes di Iran, khususnya setelah Musim Semi Arab (Arab Spring) terjadi di tahun itu.

Putra tertua Karroubi, Hossein pada Maret lalu juga dijatuhi hukuman penjara selama enam bulan. Ia dituding menyebarkan propaganda untuk melawan rezim Pemerintah Iran. Salah satunya dengan memperlihatkan surat dari sang ayah yang ditulis untuk Presiden Hassan Rouhani. Di sana tertulis bahwa ia meminta dilakukannya sebuah persidangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement