Rabu 23 Aug 2017 02:13 WIB

Sepertiga Tersangka Teroris Mengalami Gangguan Mental

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Nur Aini
Teroris (ilustrasi)
Teroris (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Badan intelijen Prancis mengklaim punya daftar yang berisi 17.400 nama tersangka teroris yang diawasi negara. Sepertiga di antaranya terdeteksi memiliki gangguan mental.

Untuk itu, jelas menteri dalam negeri Prancis, Gerard Collomb, pihaknya akan mendayagunakan jasa psikiater profesional untuk mengetahui adanya potensi terorisme, demikian dilansir Daily Mail, Selasa (22/8).

Pernyataan Collomb itu merupakan respons pemerintah setempat atas insiden baru-baru ini. Pada Senin (21/8) lalu, kota Marseille di Prancis selatan mengalami terorisme. Satu orang warga sipil tewas setelah seorang pengemudi menabrakkan mobilnya ke sebuah halte bus. Pengemudi itu, Renault Master (35 tahun) asal kota Grenoble, kemudian diringkus aparat kepolisian Prancis.

Namun, penyelidik tidak menemukan adanya keterkaitan Master dengan jaringan kelompok teroris. Belakangan, Master diketahui mengidap sakit jiwa. Kepolisian menyimpulkan, pelaku serangan terinspirasi untuk meniru aksi kekerasan atas nama agama.

Untuk mencegah berulangnya kejadian serupa, pemerintah Prancis mewacanakan penelusuran data rekam medis orang-orang yang terdaftar potensi pelaku terorisme. "Ya tentu saja rekam medis itu urusan penting (personal). Namun, kita juga mesti mengetahui cara mencegah berulangnya kejadian-kejadian, di mana orang-orang dengan kelainan jiwa yang serius dapat melakukan aksi serangan," kata Gerard Collomb kepada stasiun TV lokal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement