REPUBLIKA.CO.ID, RABAT - Pihak berwenang Maroko telah menahan dua pria yang dicurigai memiliki hubungan dengan tersangka pelaku serangan van yang menewaskan 13 orang di kota Barcelona, Spanyol, Kamis (17/8). Informasi ini disampaikan saluran lokal TV 2M pada Selasa (22/8).
Salah seorang pria yang berusia 28 tahun, ditahan di Nador, dekat dengan daerah Melilla, Spanyol. Ia diketahui tinggal selama 12 tahun di Barcelona dan dicurigai memiliki hubungan dengan ISIS.
Pria ini juga dilaporkan telah merencanakan serangan terhadap Kedutaan Besar Spanyol di Rabat. Namun TV 2M tidak menjelaskan secara rinci plot serangan yang telah direncanakan.
Pria kedua ditangkap di kota Oujda, dekat perbatasan Maroko dengan Aljazair. Pria ini diketahui adalah penduduk Ripoll, kota kecil di timur laut Spanyol.
Kedua pria tersebut ditangkap pada Ahad (20/8). Tidak disebutkan bagaimana hubungan pria-pria Maroko ini dengan tersangka serangan Barcelona, namun keduanya dilaporkan telah merayakan serangan tersebut di Facebook.
Pada Senin (21/8), polisi Spanyol menembak mati seorang pemuda Maroko berusia 22 tahun bernama Younes Abouyaaqoub. Remaja ini identifikasi sebagai sopir van yang menabrak kerumunan di jalan raya Las Ramblas di Barcelona, serta menewaskan 13 orang dan melukai 120 lainnya.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan van tersebut. Kelompok teroris itu juga bertanggung jawab atas serangan mematikan terpisah, beberapa jam kemudian, di resor pantai Cambrils, selatan Barcelona.