Kamis 24 Aug 2017 23:47 WIB

Belanda Tahan Sopir Van Terkait Ancaman Serangan Barcelona

Petugas berjaga di area pejalan kaki di La Ramblas, pusat kota Barcelona, Spanyol, Jumat (17/8) waktu setempat. Sebuah van menabrak ke kerumunan di Plaza Katalunya, La Rambla, sehingga menyebabkan sejumlah orang cedera.
Foto: EPA/Andreu Dalmau
Petugas berjaga di area pejalan kaki di La Ramblas, pusat kota Barcelona, Spanyol, Jumat (17/8) waktu setempat. Sebuah van menabrak ke kerumunan di Plaza Katalunya, La Rambla, sehingga menyebabkan sejumlah orang cedera.

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Seorang pria Spanyol ditahan polisi Belanda pada Rabu setelah ditemukan mengemudikan van berisi tabung gas di dekat lokasi konser musik rock di Rotterdam yang dibatalkan karena kemungkinan ancaman serangan.

Kepolisian Spanyol telah memberi peringatan kepada warga Belanda akan bahaya potensial di tempat yang dikenal sebagai Maassilo. Grup band California Allah-Las akan bermain di tempat tersebut, menurut sebuah sumber peradilan di Spanyol.

Sumber itu mengatakan bahwa peringatan tersebut dihasilkan dari sebuah penyelidikan oleh Garda Sipil Spanyol yang telah berlangsung selama beberapa waktu dan tidak terdapat hubungan langsung dengan dua serangan kendaraan di Barcelona dan Cambrils di Catalunya yang menewaskan 15 orang.

Walikota Rotterdam Ahmed Aboutaleb mengatakan kepada sebuah konferensi pers, peringatan tersebut tidak menjelaskan apakah peringatan ancaman dan pendeteksian van tersebut memiliki keterkaitan. Dia memperingatkan terhadap "kesimpulan cepat" ketika mengamati van putih itu memiliki plat nomor Spanyol dan telah ditandai karena berputar-putar di dekat tempat konser.

"Pada saat ini akan salah untuk menumpuk fakta-fakta ini dan menyimpulkan ... ada rencana untuk menyerang dengan botol gas, dan sebagainya, karena itu foto minggu lalu di Barcelona. Saya akan berhati-hati dengan itu."

Sopir yang namanya tidak disebutkan dibawa ke tahanan untuk diinterogasi, dan sebuah regu bom sedang memeriksa kendaraan tersebut. Pihak berwenang Belanda tidak menyebutkan jumlah tabung yang ada di van.

Kantor berita Spanyol Europa Press mengutip sumber-sumber pasukan anti-teroris Spanyol, kemudian melaporkan bahwa sopir Spanyol yang ditangkap di Rotterdam sama sekali tidak memiliki hubungan dengan terorisme. Tabung gas di kendaraannya ternyata untuk keperluan rumah tangga, sebutnya.

Polisi mengatakan bahwa konser tersebut dibatalkan sekitar pukul 19.00 waktu setempat, beberapa saat sebelum pintu dibuka untuk para tamu. Penonton konser diungsikan dari Maassilo dan tempat tersebut ditutup.

Tidak ada korban luka, penangkapan atau penahanan dilaporkan sampai sopir bus ditahan sekitar pukul 21.30 waktu setempat. "Band tersebut tidak terluka dan sangat berterima kasih kepada Polisi Rotterdam dan agen-agen lain yang bertanggung jawab untuk mendeteksi ancaman potensial sebelum ada orang yang terluka," ujar Allah-Las dalam pernyataannya yang diterbitkan oleh Billboard.

Kantor Koordinator Nasional untuk Keamanan dan Kontraterorisme mengatakan tingkat ancaman di Belanda tidak berubah pada level "substansial" sejak 2013.

Surat kabar The Guardian melaporkan awal bulan ini bahwa band tersebut telah menerima surat kebencian dari orang-orang yang tersinggung dengan namanya, yang mencakup kata Arab untuk Tuhan.  Band tersebut mengatakan bahwa pemilihan nama band mereka tidak dimaksudkan sebagai bentuk penghinaan.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement