Jumat 25 Aug 2017 08:16 WIB

Drama Penyanderaan di Charleston Berakhir

Sandera (ilustrasi)
Sandera (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CHARLESTON -- Drama penyanderaan di satu restoran di Charleston, Negara Bagian South Carolina di AS, telah berakhir usai polisi menembak dan melukai seorang pria bersenjata.

Menurut Kepala Polisi Sementara Charleston Jerome Tayoler semua sandera diselamatkan tapi ia tidak menyebutkan jumlah sandera. Pria yang melakukan serangan ditembak oleh polisi dan dibawa ke satu rumah sakit dalam kondisi kritis.

Sebelumnya, pria tersebut yang diduga adalah pegawai yang tidak puas dilaporkan menembak satu orang dan menawan beberapa sandera di restoran di pusat kota Charleston itu.

Wali Kota John Tecklenburg pada Kamis (24/8), mengatakan, penembakan tersebut bukan aksi terorisme atau radikalisme.  "Ia adalah pegawai yang tidak puas yang telah datang ke tempat majikannya," katanya.

Penembakan tersebut dilaporkan tepat setengah tengah hari di pusat kota Charleston di dekat jajaran restoran dan toko yang terkenal di kalangan wisatawan.

Beberapa laporan lokal mengatakan Departemen Polisi mengirim satu tim SWAT dan satu penjinak bom ke lokasi penyanderaan. Polisi meminta orang agar tetap berada di dalam gedung dan mereka yang berada di luar diminta menghindari daerah itu.

Beberapa saksi mata, yang keluar dari pintu belakang restoran, mengatakan seorang pria muncul dari dapur dengan membawa senjata api di tangannya, dan mengatakan, "Ada bos baru di kota ini."

Restoran tersebut terletak beberapa blok dari Gereja Emmuel AME, tempat seorang pria kulit putih membunuh sembilan orang kulit hitam anggota gereja itu, selama missa pada 2015. Pria bersenjata tersebut dijatuhi hukuman mati.

sumber : Antara/Xinhua
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement