REPUBLIKA.CO.ID, DETROIT – Seorang teknisi yang membantu mengembangkan mesin di tengah skandal kecurangan emisi diesel Volkswagen (VW) dijatuhi hukuman 40 bulan penjara oleh pengadilan federal di Detroit. Ia menjadi orang pertama dalam skandal itu yang sudah mendapatkan putusan pengadilan.
Walau bukan pelopor dalam kasus Dieselgate VW, James Liang, insinyur tersebut, termasuk pemain utama. Pihak berwenang mengatakan dia merupakan pemain kunci yang terlibat selama bertahun-tahun untuk menipu AS.
Hukuman yang dijatuhkan kepada Liang lebih tinggi daripada tuntutan jaksa penuntut umum (JPU). Awalnya, JPU merekomendasikan hukuman penjara selama lebih dari tiga tahun atau kurang dari lima tahun.
Namun, Hakim Distrik AS Sean Cox membuat keputusan lain. Ia menyebut Liang sebagai anggota penting kecurangan besar dan menakjubkan. "Ini adalah kejahatan yang sangat serius dan membebani sistem ekonomi kita," kata Cox, dikutip dari USA Today, Sabtu (26/8).
Menurut Cox, Liang dan VW telah melemahkan kepercayaan pembeli dan penjual dengan adanya skandal ini.
Menurut Cox, agak sulit membuat keputusan untuk Liang, sebab ia tampak sebagai ayah yang baik. Ia bekerja keras untuk membangun kehidupan. Ia juga merupakan insinyur yang brilian. Sayangnya, ia terbujuk untuk menjadi pesaing VW.
Kasus ini berawal dari adanya perangkat pembuat mobil dari Jerman yang disebut dapat mengalahkan alat pemerintah AS. VW mencoba alat ini untuk mengelabui tes emisi AS. Alat itu memungkinkan kendaraan mengurangi polusi ketika sedang diuji.
Kasus ini terbongkar pada 2014. Ada penyitaan aset senilai 17 miliar dolar AS. ada juga denda tambahan sebesar 4,3 miliar dolar AS untuk menyelesaikan tuntutan pidana.
VW mengaku menggunakan alat itu untuk sekitar 11 juta kendaraan secara global. Bulan lalu, pihak regulator juga memeriksa beberapa perusahaan kendaraan AS, termasuk Jetta, Jetta Volkswagen, Golf, Beetle, beetle Convertible dan Audi 3 dari model tahun 2009-2014 dengan mesin diesel 2 liter VW. Namun, para pemilik memilih memperbaikinya.