Ahad 27 Aug 2017 13:27 WIB

Militer Myanmar Lepaskan Tembakan ke Warga Sipil Rohingya

Rep: Puti Almas/ Red: Esthi Maharani
Polisi Myanmar patroli di sepanjang pagar perbatasan antara Myanmar dan Bangladesh di Maungdaw, negara bagian Rakhine, Myanmar.
Foto: AP / Thein Zaw
Polisi Myanmar patroli di sepanjang pagar perbatasan antara Myanmar dan Bangladesh di Maungdaw, negara bagian Rakhine, Myanmar.

REPUBLIKA.CO.ID, SITTWE -- Pasukan militer Myanmar dilaporkan telah melepaskan tembakan dengan menggunakan senapan mesin serta mortir ke arah warga sipil Rohingya, Sabtu (26/8). Warga etnis itu ditembak saat sedang berupaya melarikan diri dari pertempuran yang terjadi di wilayah perbatasan negara di Rakhine.

Menurut pasukan penjaga perbatasan Bangladesh, tentara Myanmar melepaskan tembakan kepada warga sipil, yang juga termasuk perempuan dan anak-anak. Mereka seluruhnya saat itu sedang berusaha pergi ke arah perbatasan negara karena situasi konflik yang terus meningkat dalam beberapa hari terakhir.

"Mereka menembakkan senapan mesin dan peluru mortir ke arah warga sipil tanpa adanya penjelasan apapun kepada kami yang berada di perbatasan," ujar kepala keamanan perbatasan bangladesh (BGB) Manzurul Hassan Khan, dilansir Aljazeera, Ahad (27/8).

Khan juga mengatakan bahwa militer Myanmar nampaknya juga bergabung bersama dengan ektremis Rakhine. Mereka menyerang warga sipil Rohingya dengan menggunakan senjata lengkap.

"Kami memiliki video bagaimana kekerasan itu terjadi dan akan menunjukkannya dengan segera sebagai bukti kebenaran laporan itu," ujar perwakilan Dewan Rohingya Eropa Anita Schug.

Bentrokan terjadi di wilayah utara Rakhine kembali terjadi dan dimulai pada Jumat (25/8) lalu. Sebanyak 20 pos keamanan polisi Myanmar di area perbatasan negara itu dan Bangladesh dilaporkan telah mendapat serangan pada dini hari.

Menurut pasukan militer Myanmar, ada ratusan orang yang diyakini oleh mereka merupakan Rohingya menyerang pos polisi di utara negara bagian tersebut. Beberapa membawa senjata, serta menggunakan bahan peledak buatan sendiri dalam serangan itu.

Dalam bentrokan tersebut, sebanyak 71 orang dilaporkan tewas dan seluruhnya merupakan dari pihak penyerang. Sementara, 12 petugas keamanan Myanmar juga disebut kehilangan nyawa dalam kejadian ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement