REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Paus Fransiskus mengatakan, berita yang menyedihkan telah tiba dari penganiayaan terhadap kelompok minoritas agama, saudara-saudara Rohingya. "Saya ingin mengungkapkan kedekatan penuh saya kepada mereka. Mari kita semua meminta Tuhan untuk menyelamatkan mereka, dan untuk mendapatkan pria dan wanita dengan niat baik membantu mereka sebab mereka berhak memperoleh hak penuh mereka," katanya seperti dilansir BBC, Senin, (28/8).

Ini adalah wabah kekerasan paling signifikan di Rakhine sejak Oktober 2016, ketika sembilan polisi tewas dalam serangan serupa di pos perbatasan.

Pemerintah Myanmar mengatakan, serangan itu dilakukan oleh kelompok militan Rohingya yang sebelumnya tidak diketahui. Serangan tersebut memicu sebuah tindakan keras militer yang menyebabkan pembunuhan, pemerkosaan dan penyiksaan terhadap Rohingya meluas. Ini membuat eksodus Rohingya ke Bangladesh semakin banyak.

PBB saat ini sedang menyelidiki dugaan pelanggaran hak asasi manusia oleh pasukan keamanan Myanmar yang menolak tudingan melakukan kesalahan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika