Selasa 29 Aug 2017 16:08 WIB

Cina Salahkan AS dan Korsel Soal Rudal Korut

Rep: Kamran/ Red: Teguh Firmansyah
Peluncuran rudal korut.
Foto: EPA
Peluncuran rudal korut.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING –- Pemerintah Cina turut merespons uji coba rudal terbaru Korea Utara yang diluncurkan pada Selasa (29/8). Menurut Cina, peluncuran rudal Korut tersebut merupakan buah dari provokasi yang dilakukan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) melalui latihan militer gabungan.

“Cina telah memperingatkan AS dan Korsel untuk tidak memprovokasi Korut dan meminta pengekangan dari semua sisi,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Hua Chunying seperti dikutip laman the Independent, Selasa (29/8).

Kementerian Luar Negeri Cina sebelumnya menyatakan, mereka menentang segala tindakan Korut yang bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB. Namun Cina juga menegaskan, sanksi dan tekanan terhadap Pyongyang tidak akan dapat menyelesaiakan masalah tersebut.

Oleh sebab itu, Cina mendesak AS dan Korut untuk menjalin komunikasi. Di sisi lain, Cina juga meminta AS dan sekutunya di Semenanjung Korea untuk tidak mengambil tindakan provokatif terhadap Pyongyang.

Kendati demikian, Presiden AS Donald Trump sempat berupaya untuk menekan Cina. Trump meminta Cina melakukan lebih banyak usaha untuk mengendalikan rezim Kim Jong-un.

Namun Cina tidak menyambut baik seruan Trump. Cina beralasan bahwa krisis di Semenanjung Korea merupakan urusan pihak-pihak yang berkepentingan, dalam hal ini melibatkan Korut dan AS serta sekutunya, yaitu Jepang dan Korsel.

Pada Selasa (29/8) dini hari, Korut kembali meluncurkan sebuah rudal balistik yang melintasi Jepang. Rudal tersebut terbang di atas pulau Hokaido sebelum mendarat di Pasifik, tepatnya sekitar 1.180 kilometer di timur pulau tersebut.

Korut, pada awal Agustus, telah sesumbar akan melakukan balas dendam berkali-kali lipat terhadap Amerika Serikat (AS). Ancaman terhadap AS dilayangkan setelah Negeri Paman Sam menginisiasi peneranpan sanksi terbaru Dewan Keamanan PBB terhadap Korut.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement