REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Donald Trump mengatakan dunia telah menerima pesan terbaru dari Korea Utara terkait program uji coba rudal balistiknya yang melewati Jepang. Menurut Trump, pesan dari Korut tersebut sangat keras dan jelas.
"Tindakan yang mengancam dan mendestabilisasi hanya akan meningkatkan isolasi rezim Korea Utara di wilayah tersebut dan di antara semua negara di dunia. Semua pilihan ada di meja, "kata Trump dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Reuters, Rabu (30/8).
Trump dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berbicara dan sepakat bahwa Korea Utara menimbulkan ancaman serius. Dolar jatuh ke titik terendah dalam lebih dari dua tahun terhadap mata uang utama.
Trump juga memperingatkan bahwa semua opsi ada di atas meja agar Amerika Serikat menanggapi penembakan rudal balistik Korea Utara terhadap pulau Hokkaido utara Jepang ke laut dalam sebuah demonstrasi baru.
Uji coba rudal tersebut selanjutnya meningkatkan ketegangan di Asia Timur karena pasukan AS dan Korea Selatan melakukan latihan militer tahunan di semenanjung Korea, membuat marah Pyongyang yang melihat latihan perang sebagai persiapan untuk invasi.
Korea Utara telah melakukan puluhan uji coba rudal balistik di bawah pimpinannya, Kim Jong-un, yang menentang sanksi PBB. Namun, menembakkan rudal melintasi daratan Jepang jarang terjadi.
Penilaian awal menunjukkan rudal Korea Utara adalah rudal balistik jarak menengah (IRBM). Dua pejabat AS mengatakan bahwa rudal tersebut nampak sebagai KN-17, atau Hwasong-12.
Kim Jong-un membimbing peluncuran rudal balistik jarak jauh Hwasong-12 pada hari Selasa dalam sebuah latihan untuk melawan latihan gabungan oleh militer Korea Selatan dan AS.
"Latihan peluncuran roket balistik saat ini seperti perang sesungguhnya adalah langkah awal operasi militer KPA di Pasifik dan sebuah pendahuluan yang berarti untuk memasukkan Guam," ujar Kim.