Kamis 31 Aug 2017 21:00 WIB

Hak Ulayat Wilayah Laut Diberikan ke Suku Aborigin

Rep: Bruce Mackenzie dan Catherine Marciniak/ Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, NEW SOUTH WALES -- Sebuah peristiwa bersejarah terjadi di pantai utara negara bagian New South Wales (NSW) Australia. Ini terjadi setelah sebuah wilayah laut dinyatakan menjadi wilayah ulayat bagi Suku Aborijin Yaegl.

Suku Yaegl yang mendiami wilayah Clarence mulai memperjuangkan hak mereka sejak 20 tahun lalu dan 2 tahun lalu hak tersebut diakui. Namun hari Kamis (31/8), untuk pertama kalinya di wilayah NSW, hak ulayat untuk wilayah laut diberikan kepada mereka.

Hak ulayat itu meliputi wilayah pantai sekitar 90 kilometer antara Woody Head dan Wooli, dengan sekitar 200 meter dari garis pantai ke laut. Keputusan tersebut tidak mempengaruhi operasi penangkapan ikan komersial maupun hak publik untuk menggunakan wilayah pantai.

Jurubicara dari pihak yang mengajukan hak ulayat tersebut Billy Walker mengatakan pemberian hak ini berarti kebebasan dan kemerdekaan bagi warga dari suku Yaegl.

"Warga Yaegl bisa dengan bangga mengatakan saya akan pergi memancing, saya suka menangkap cacing laut, saya akan pergi menangkap binatang laut lain," katanya.

"Saya akan melakukan apa yang ingin saya lakukan di tepi pantai, atau di laut, tanpa harus khawatir dengan orang yang datang mengatakan kami tidak boleh melakukan hal tersebut."

"Ini sangat bersejarah tidak saja bagi warga suku Yaegl namun juga menjadi preseden bagi kelompok lain yang mengajukan tuntutan sama di bagian timur wilayah pantai NSW ini."

Walker mengatakan dengan penetapan hak wilayah ulayat ini berarti akan memberikan perlindungan bagi terumbu karang Dirrangan, di mulut wilayah Clarence, dimana "kami memang ingin melindunginya sejak hari pertama."

Ken Fox Laurie dari suku Yaegl sedang menangkap cacing laut.
Ken Fox Laurie dari suku Yaegl sedang menangkap cacing laut.

ABC News: Catherine Marciniak

Memancing tanpa halangan

Salah seorang tetua Yaegl Carmel Carmel Charlton mengatakan dia sekarang bisa menikmati kegiatannya memancing tanpa halangan.

"Saya suka memancing. Saya bisa mendapatkan ikan hampir tiap hari. Saya suka masak gulai ikan, digoreng, atau cara lain yang saya tahu."

"Bila banyak ikan, dan gelombang tidak kuat, saya akan datang setiap hari."

"Kami bisa akan melakukan apa yang ingin kami lakukan tanpa halangan."

"Saya tidak keberatan duduk di pinggir laut setiap malam memandangi bintang-bintang. Ini pening. Lumba-lumba juga berenang di sini juga."

Tetua Yaegl Carmel Charlton
Tetua Yaegl Carmel Charlton

ABC News: Catherine Marciniak

Diterjemahkan pukul 15:25 AEST 31/8/2017 oleh Sastra Wijaya dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement