REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat fraksi di DPR RI menyatakan sikap bersama mengutuk kasus kejahatan kemanusiaan di Rohingya, Myanmar. Keempat fraksi tersebut yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), PAN, Gerindra, dan PDIP.
Sekretaris Fraksi PAN DPR RI Yandri Susanto mengusulkan agar pemerintah Indonesia mengusir Duta Besar Myanmar bila negara itu tidak menunjukkan komitmen dalam penyelesaian kasus etnis Rohingya.
Yandri mengatakan Myanmar sebagai bagian dari komunitas dunia harus tunduk dan patuh terhadap nilai-nilai universal kemanusiaan. Myanmar tidak boleh memusuhi kelompok yang berbeda etnis dan keyakinan dengan cara membabi buta.
"Kami meminta pemerintah untuk lebih nyata dan bertindak. Kalau PAN malah mengusulkan, supaya Myanmar tidak main-main, duta besarnya diusir dulu. Diusir dulu biar mereka paham bahwa kemanusiaan itu penting," kata Yandri Susanto, di Gedung DPR RI, Kamis (31/8).
Yandri menegaskan bahwa pembakaran dan pembunuhan yang terjadi di Myanmar bukan hanya masalah agama, melainkan masalah kemanusiaan. Ada orang-orang yang diusir dari kampung halamannya, rumah-rumah dibakar, bahkan anak-anak dibantai.
Karena itu, Yandri menegaskan Indonesia harus berperan aktif dalam kejahatan kemanusiaan etnis Rohingya ini. Apalagi, Yandri menyatakan Myanmar adalah bagian dari komunitas ASEAN. Indonesia harus berada paling depan. Ia menyatakan Fraksi PAN DPR RI siap untuk terjun langsung ke Rohingya.
Yandri berharap Pemerintah Indonesia hari ini bisa langsung memanggil Duta Besar Myanmar untuk membicarakan hal-hal yang konkrit agar tidak ada lagi tindakan membabi buta militer Myanmar. Ia menuntut agar tidak ada lagi pembakaran dan pembunuhan secara massal terhadap warga etnis Rohingya.
"Sekali lagi kami meminta secara nyata, segera panggil Duta Besar Myanmar dan kalau memang tidak mau berkomitmen tentang kemanusiaan di dunia apalagi negara se-ASEAN ya usir dulu duta besarnya," ujar Yandri.