Kamis 31 Aug 2017 16:59 WIB

NU, Muhammadiyah dan Ormas Islam Lain Bersatu Bantu Rohingya

Rep: Muhyiddin/ Red: Teguh Firmansyah
Bocah pengungsi Rohingya melintasi rawa dalam upayanya mengungsi ke wilayah Bangladesh.
Foto: Mohammad Ponir Hossain/Reuters
Bocah pengungsi Rohingya melintasi rawa dalam upayanya mengungsi ke wilayah Bangladesh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama Kementerian Luar Negeri dan 11 ormas membentuk Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM) di Gedung Pancasila, Jakarta, Kamis (31/8).

Bersama pemerintah dan ormas, NU akan menggalang bantuan kemanusiaan yang meliputi bantuan kesehatan, makanan, dan perlindungan.

Di antara ormas yang tergabung dalam aliansi tersebut, yaitu Muhammadiyah, Darul Da''wah wal-Irsyad (DDII), Al-Irsyad, Mathlaul Anwar, Dewan Dakwah Islamiyah (DDI), Ikadi, serta ormas lainnya.

Ormas-ormas itu kemudian berdiskusi dan merumuskan langkah konkret dengan Kemenlu untuk membantu menyelesaikan tragedi kemanusiaan yang menimpa minoritas di Rohingya. 

Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini mengatakan bahwa apa yang menimpa kaum minoritas di Rohingya harus mendapatkan perhatian serius dan juga langkah konkret dari berbagai pihak.

"Saya memandang harus ada upaya serius untuk meresolusi konflik dan tragedi kemanusiaan yang ada di Rohingya. Hari ini kita berkumpul di Kemenlu ini dalam rangka untuk merumuskan langkah, strategi, serta kebijakan apa yang harus diambil dalam meredam dan menyelesaikan tragedi kemanusiaan di Rohingya itu," ujarnya kepada Republika.co.id dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/8).

Helmy menambahkan bahwa apa yang menimpa minoritas di Rohingya adalah tragedi kemanusiaan yang nyata. Karena itu, kata dia, maka semua pihak harus ikut bertanggung jawab atas nama kemanusiaan.  "Ini bencana kemanusiaan. Maka tidak bisa kita hanya memakai sudut pandang sempit serta menyimplifikasinya hanya soal urusan agama dan keyakinan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement