REPUBLIKA.CO.ID, MILMAWKEE -- Hari Pribumi akan dirayakan di Los Angeles sebagai pengganti Hari Columbus sesudah pemimpin kota di kota terbesar kedua di Amerika Serikat tersebut memutuskan mengakui penduduk asli Amerika, bukan penjelajah asal Italia itu.
Los Angeles bergabung dengan beberapa kota dan negara bagian Amerika Serikat, termasuk Minneapolis, Seattle, Alaska, Hawaii dan Oregon, yang mengganti Hari Columbus, hari libur negara pada Senin pertama Oktober untuk memperingati kedatangan Christoforus Columbus di Amerika pada 1492.
Dewan kota Los Angeles bersuara 14-1 pada Rabu bagi perubahan untuk memperingati warga pribumi dan asli. "Catatan sejarah tidak mendua dan hari ini adalah saat kita mengambil langkah benar, yang adil, menjurus dan jelas secara sejarah," kata anggota dewan Mitch O'Farrell sesudah pemungutan suara itu seperti dilansir Reuters, Kamis (31/8).
Dukungan untuk Hari Pribumi terus meningkat beberapa tahun belakangan, sejajar dengan kenaikan pemahaman bahwa gelombang pemukiman orang Eropa di Belahan Barat adalah pemunahan penduduk asli.
Pemungutan suara itu terjadi setelah perbantahan sengit warga Amerika Italia dan pribumi Amerika atas tempat Christoforus Columbus dalam sejarah melawan penduduk asli Amerika, yang dibunuh atau diusir dari tanah mereka.
"Mengapa Anda tidak berhenti memilih Christoforus Columbus seperti Anda memilih orang kami," kata penduduk Beverly Hills, John Giovanni Corda, kepada kerumunan pendukung dan penentang langkah tersebut selama sidang parlemen, menurut "Los Angeles Times", "Kami tidak pernah menyakitimu. Kami tidak pernah ingin menyakitimu."
Pemerintah pusat dan sekitar setengah dari negara bagian Amerika Serikat memberi cuti pegawai negeri pada Hari Columbus, kata Dewan Pemerintah Negara Bagian. Sekolah dan kantor pemerintah pada umumnya tutup, tapi banyak usaha swasta tetap buka.