REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Penjaga pantai Bangladesh menemukan 20 jenazah muslim Rohingya yang tenggelam saat melarikan diri dari Myanmar. Orang-orang Rohingya, kebanyakan wanita dan anak-anak mencoba melarikan diri dari gelombang kekerasan di Rakhine baru-baru ini.
Krisis Rohingya meletus setelah pemberontak Rohingya menyerang 30 kantor polisi pada hari Jumat lalu, memicu sebuah respon militer. Lebih dari 100 orang, sebagian besar gerilyawan Rohingya telah terbunuh. Lebih dari 27.000 Muslim Rohingya telah melarikan diri.
Pihak berwenang di Bangladesh memperingatkan, orang-orang Rohingya menjadi semakin putus asa dan berusaha melarikan diri dengan kapal. Pejabat penjaga pantai Bangladesh mengatakan, para migran Rohingya tersebut mencoba melarikan diri ke Bangladesh dengan kapal nelayan yang tak dilengkapi dengan peralatan dan alat keselamatan untuk menyeberang ke laut yang penuh gelombang besar di sekitar Bangladesh.
PBB di Bangladesh mengatakan, sekitar 27.400 orang Rohingya diperkirakan telah melewati perbatasan sejak Jumat (1/9), naik dari 18.000 sehari sebelumnya. Ribuan orang diperkirakan terjebak dalam zona kosong antara negara-negara tersebut.
Pekerja bantuan yang memberikan tempat penampungan darurat dan makanan di Bangladesh mengatakan, para pengungsi berada dalam kondisi sangat putus asa "Orang-orang trauma," kata Sanjukta Sahany dari International Organization for Migration (IOM) seperti dilansir BBC, Kamis, (31/8).
"Beberapa migran baru memiliki luka tembakan peluru," kata para pekerja bantuan.