Sabtu 02 Sep 2017 21:40 WIB

Turki Siap Biayai Kebutuhan Pengungsi Rohingya di Bangladesh

Rep: Dyah Meta Ratna Novia/ Red: Dwi Murdaningsih
Bocah pengungsi Rohingya melintasi rawa dalam upayanya mengungsi ke wilayah Bangladesh.
Foto: Mohammad Ponir Hossain/Reuters
Bocah pengungsi Rohingya melintasi rawa dalam upayanya mengungsi ke wilayah Bangladesh.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Menteri Luar Negeri Turki Mevlüt Çavuşoğlu meminta Bangladesh untuk membuka pintunya kepada Muslim Rohingya yang melarikan diri dari kekerasan di negara bagian Rakhine, Myanmar barat. Berbicara di perayaan  Idul Adha Partai AK, Çavuşoğlu mengulangi seruan Turki kepada Bangladesh untuk membuka pintunya bagi orang-orang Rohingya.

"Bangladesh perlu membuka pintu bagi pengungsi Rohingya, Turki yang akan membayar semua biayanya," kata Çavuşoğlu seperti dilansir Daily Sabah, Jumat, (1/9).

Turki, kata dia, akan memobilisasi Organisasi Kerjasama Islam untuk menemukan solusi terhadap kekerasan yang sedang menimpa Muslim Rohingya. "Kami akan mengadakan pertemuan puncak mengenai negara bagian Rakhine tahun ini, kami perlu menemukan solusi yang menentukan dan permanen untuk masalah ini."

Menurut Çavuşoğlu, tidak ada negara Muslim lain selain Turki yang menunjukkan kepekaan terhadap pembantaian yang terjadi di Myanmar. Dalam hal bantuan kemanusiaan di dunia, Turki menempati urutan kedua setelah Amerika Serikat masing-masing dengan bantuan senilai 6 miliar dolar AS dan 6,3 miliar dolar AS.

Sementara itu Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan melakukan banyak panggilan telepon kepada para pemimpin Muslim di seluruh dunia untuk meminta upaya intensif guna menyelesaikan krisis kemanusiaan di Myanmar.

Erdoğan sejauh ini telah berbicara dengan kepala negara dari 13 negara pada kesempatan Idul Adha dan untuk menyampaikan keprihatinannya tentang situasi di Rakhine.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement