Ahad 03 Sep 2017 03:45 WIB

Warga Jerman Unjuk Rasa Kecam Myanmar

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ratna Puspita
Orang-orang etnis Rohingya, yang dipindahkan dari Kota Maungdaw, tiba di wihara untuk tempat penampungan sementara di Sittwe, Negara Bagian Rakhine, bagian barat Myanmar, 31 Agustus 2017.
Foto: EPA-EFE/NYUNT WIN
Orang-orang etnis Rohingya, yang dipindahkan dari Kota Maungdaw, tiba di wihara untuk tempat penampungan sementara di Sittwe, Negara Bagian Rakhine, bagian barat Myanmar, 31 Agustus 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN — Sekelompok orang mengadakan unjuk rasa di Ibu Kota Jerman, Berlin, untuk memprotes kekerasan yang menimpa Muslim Rohingya di Negara Bagian Rakhine, Myanmar. Unjuk rasa dilakukan di depan Kedutaan Besar Myanmar di Berlin, pada Sabtu (2/8).

Para pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan "Hentikan genosida di Myanmar" dan "Kita semua adalah manusia" dalam bahasa Inggris dan Jerman. Unjuk rasa ini digagas oleh LSM Turki dan Komunitas Turki Berlin, serta didukung oleh beberapa LSM lain di Berlin.

Dilansir dari Anadolu pada Ahad (3/9), dalam orasinya mereka mengatakan Muslim Rohingya di Myanmar hidup di bawah tekanan pemerintah dan dalam kondisi tidak manusiawi. Para pengunjuk rasa meminta bantuan internasional bagi orang-orang Muslim yang menderita di sana.

Kekerasan meletus di Rakhine, Myanmar, pada 25 Agustus lalu, ketika pasukan keamanan negara tersebut melancarkan operasi militer terhadap komunitas Muslim Rohingya. Insiden ini memicu masuknya pengungsi baru ke negara tetangga Bangladesh meskipun negara tersebut telah menutup perbatasannya untuk para pengungsi.

Laporan media mengatakan pasukan keamanan Myanmar telah menggusur ribuan warga desa Rohingya dan menghancurkan rumah mereka dengan mortir dan senapan mesin. Daerah ini telah mengalami ketegangan antara masyarakat Buddha dan Muslim sejak kekerasan komunal terjadi pada 2012.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement