Ahad 03 Sep 2017 15:18 WIB

Ini Keuntungan Jokowi Jika Bantu Rohingya

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus turun langsung dan berperan dalam mengatasi pembantaian warga Rohingya di Rakhine, Myanmar. Menurut dia, inilah saatnya Presiden peduli terhadap nasib umat Islam yang tertindas, teraniaya, dan terbunuh di Myanmar.

Ujang pun meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) PBB untuk mengusulkan pencabutan nobel perdamaian dunia yang diterima Aung San suu kyi yang saat ini menjabat sebagai penasihat negara Myanmar. Jika berhasil, kata Ujang, maka Jokowi akan mendapat simpati umat Islam Indonesia dan dunia.

“Setidaknya akan mengobati kekecewaan umat Islam terhadap Jokowi, termasuk (dalam) Pilpres 2019 mendatang,” kata dia melalui keterangan tertulisnya, Ahad (3/9). 

Dosen Hubungan Internasional di Universitas Al Azhar (UAI) itu mengatakan peran konkret yang bisa dilakukan Jokowi adalah melakukan negosiasi dengan pemerintah Myanmar dan meminta mereka mrnghentikan genosida pada etnis Muslim Rohingya. Selain itu, Jokowi dapat berbicara di forum internasional dan Indonesia harus bersedia menerima pengungsi Rohingya.

Dia menyebut, etnis Rohingya adalah umat Islam juga. Untuk itu, menurut dia, Indonesia sebagai negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia harus menjadi yang terdepan dalam membela hak-hak mereka.

Ujang mengutuk tindakan brutal pemerintah melalui militer Myanmar itu. Menurut Ujang, sebagai negara yang memiliki penduduk Muslim terbesar di dunia, sudah selayaknya Indonesia menjadi negara yang berdiri di garda terdepan membela etnis Muslim Rohingya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement