Senin 04 Sep 2017 12:45 WIB

Kader PDIP Diminta Ikut Doakan Muslim Rohingya

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Foto: Republika/Prayogi
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengajak para pengurus dan kader PDI Perjuangan di Banyuwangi, Jawa Timur, untuk mengirimkan doa kepada warga etnis Rohingya di Myanmar yang mengalami tindak kekerasan.

Dari Tanah Suci Makkah, Senin, Anas yang sedang menunaikan ibadah haji menyampaikan hal tersebut melalui aplikasi Facetime kepada para kader PDIP Banyuwangi yang mengikuti Pendidikan Kader Pratama.

"Mari kita kirim doa dan shalat ghaib agar para korban diterima Allah SWT, dan tindakan kekerasan ini segera berhenti. Saya ingin menekankan bahwa apa yang terjadi di sana bukan soal agama karena tak ada agama yang mengajarkan kekerasan," kata Anas.

Belajar dari masalah Myanmar, Anas mengajak semuanya untuk menjadi agen kebangsaan yang mampu menebar nilai-nilai perdamaian. "Kata Bung Karno, bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan. Bung Karno menyampaikan itu di depan forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diperhatikan seluruh dunia pada 1960, pesan yang masih sangat relevan hingga saat ini dan sampai kapan pun," katanya.

Anas mengajak untuk mendukung langkah Presiden Jokowi dalam menangani masalah kawasan tersebut. Presiden telah mengutus Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi ke Myanmar, bertemu para petinggi militer dan Aung San Suu Kyi agar menghentikan kekerasan terhadap warga Rohingya.

"Bantuan kemanusiaan juga sudah dan akan disalurkan pemerintah pusat. Warga yang punya rezeki lebih, bisa donasi ke lembaga-lembaga kredibel yang telah membuka penggalangan dana," kata bupati berusia 44 tahun itu.

Baca juga, Aung San Suu Kyi: Tak Ada Pembersihan Etnis Rohingya.

Anas juga mengajak semua yang hadir di pendidikan kader tersebut berkirim doa kepada Presiden pertama Ir Sukarno, pendiri Nahdlatul Ulama K.H. Hasyim Asyari, tim perumus di Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) K.H. Wahid Hasyim, serta tokoh-tokoh bangsa lainnya.

"Mari meneladani kiprah beliau-beliau. Kita belajar banyak bagaimana Bung Karno, Mbah Hasyim, dan banyak tokoh lainnya merajut tenun kebangsaan," ujar Anas.

Pada kesempatan itu, ia juga mengajak para kader untuk mendoakan Megawati Soekarnoputri. "Kita doakan juga Presiden kelima Ibu Megawati Soekarnoputri senantiasa sehat, panjang umur, dan bisa menemani generasi muda Indonesia ke arah yang lebih baik. Doa yang sama juga untuk tokoh-tokoh bangsa lainnya," kata Anas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement