REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mengatakan, konflik yang terjadi di Rakhine, Myanmar tidak hanya disebabkan oleh faktor agama namun juga terdapat beberapa faktor lainnya seperti latar belakang sejarah, ekonomi, dan politik.
Menurutnya, faktor agama bukan menjadi pemicu utama konflik. Sebab di Kota Yangoon terdapat sekitar 100 masjid dan umat Islam serta budha hidup berdampingan secara damai.
"Ada masalah sejarah ketika Inggris menjajah di daerah-daerah situ sampai India, kemudian masalah politik juga, karena masing-masing pimpinan membutuhkan konstituen, masalah agama pasti ada, juga ekonomi berkumpul semua itu masalah," ujar Jusuf Kalla ketika ditemui di kantornya, Selasa (5/9).
Jusuf Kalla mengaku sudah tiga kali berkunjung ke negara Rakhine atas nama Palang Merah Indonesia (PMI) sekitar 2012 lalu. Ketika itu dia membantu para pengungsi yang beragama islam maupun budha.
Selain itu, PMI bekerja sama dengan Mer C, dan Tahir Foundation telah menginisiasi pembangunan rumah sakit yang terletak di perbatasan antara perkampungan umat Islam dan budha.
Diharapkan, rumah sakit tersebut dapat menjadi sarana untuk mendamaikan konflik yang terjadi di Rakhine. Sebab, nantinya rumah sakit ini tidak hanya melayani umat Islam saja, namun juga umat Buddha. "Rumah sakit itu ada di perbatasan antara kampung Islam dan Buddha, artinya supaya melayani dua kelompok di situ, sehingga mudah-mudahan dapat memperbaiki hubungan," kata Jusuf Kalla.
Seperti diketahui konflik di Rakhine kembali meletus pada 25 Agustus 2017 lalu, dengan terjadinya serangan di wilayah utara negara bagian itu. Sebanyak 20 pos keamanan polisi di perbatasan Myanmar dan Bangladesh yang dilaporkan mendapat serangan.
Menurut pasukan militer Myanmar saat itu, ada ratusan orang yang diyakini oleh mereka berasal dari kelompok militan Rohingya melakukan serangan tersebut. Beberapa membawa senjata, serta menggunakan bahan peledak buatan sendiri dalam serangan itu.
Pertempuran antara pasukan keamanan Myanmar dan penyerang kemudian terus berlanjut. Tak hanya itu, tentara negara juga melakukan operasi di desa-desa yang menjadi tempat tinggal penduduk dari etnis tersebut di sejumlah desa dan wilayah Rakhine.
Jusuf Kalla mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia agar tidak terpicu dengan konflik-konflik yang mengatasnamakan agama. Sebab, di Indonesia umat Islam dan buddha hidup berdampingan secara damai. Bahkan umat Buddah yang ada di Indonesia juga mengutuk konflik yang terjadi di Rakhine State, Myanmar.