Seekor anjing di Queensland terancam kehilangan sebagian penglihatannya setelah sang pemilik menemukan luka dibagian kepalanya yang awalnya diduga akibat serangan hewan namun belakangan diketahui ternyata luka tembak.
Kayla Evans tengah berada di rumahnya di Veradilla, sebelah barat Brisbane, Queensland pada hari Kamis (31/8) lalu saat Lola, anjing kesayangannya datang ke rumah dengan darah bercucuran di dahinya.
Lola langsung dibawa ke Fasilitas Kesejahteraan Hewan, di mana Kayla Evans bekerja sebagai perawat hewan, untuk dibersihkan dan dirawat dengan antibiotik dan pereda rasa sakit.
Namun baru setelah dilakukan pemindaian dengan sinar-X yang dilakukan dua hari kemudian, terungkap bahwa Lola ternyata telah ditembak – dan ada sekitar 30 butir peluru mainan yang berbentuk bulat dan biasanya terbuat dari plastik atau 'pellet' tertanam di kepala serta dibagian belakang matanya.
"Begitu melihat ke layar di mesin sinar-x, saya langsung menangis, saya pesimistis tapi saya tetap berharap kalau penglihatan saya keliru dan mereka tidak akan menemukan apapun," kata Kayla Evans.
"Saya ternganga, semua orang kaget. Ada kira-kira 30 peluru atau pellet yang bersarang di kepala dan tengkoraknya. Lukanya hanya tampak seperti bekas gigitan. Karena itu luka akibat tembakan menjadi hal yang terakhir terlintas di benak kami.”
Lola langsung dioperasi
"Bahkan dalam operasi yang berlangsung selama empat jam itu, kami hanya bisa mengeluarkan tujuh butir peluru saja. Kami harus menutup dahulu lukanya dan membuatnya siuman kembali," katanya.
"Peluru yang bersarang di kepalanya jenis peluru kecil dan mereka masuk cukup jauh ke dalam otot dan jaringan, beberapa bahkan ada yang tersangkut cukup keras ke dalam tulang, untuk mengeluarkannya akan memerlukan operasi yang luar biasa besar,”
Kayla Evans mengatakan saat ini dikhawatirkan Lola akan terkena infeksi atau mengalami kehilangan penglihatan. "Kami sedang berbicara dengan seorang spesialis untuk mengetahui pendapat mereka dan bagaimana kita bisa mengambil tindakan atas kondisi yang dialami Lola saat ini."
Kayla Evans bercerita Lola, yang berhasil diselamatkan saat berusia empat bulan itu, terlihat menarik diri sejak penembakan tersebut. "Dia biasanya super aktif, ceria sepanjang waktu, pokoknya sepanjang hari dia hanya ingin bermain dan ditepuk," katanya.
"Sekarang dia lebih tenang, lebih banyak menarik diri ... dia biasanya adalah tipikal anjing yang menempel di kaki anda tapi [sekarang] dia memilih lebih banyak berbaring di ruangan lain di rumah saya.”
"Dia selalu sangat percaya pada manusia, saya perhatikan, sekarang ketika orang-orang datang dia benar-benar pemalu dan dia tidak pernah seperti itu sebelumnya.
"Dia pasti trauma akibat insiden ini dan dia bahkan menjadi sedikit berbeda di sekitar saya dan pasangan saya ... kami hanya berharap bisa merehabilitasinya dan membuat dia mempercayai orang lagi serta menjadikannya sebagai anjing yang bahagia dan penuh kasih, sebagaimana dia selama ini."
Diusut RSPCA
Kayla Evans mengatakan bahwa dia dan pasangannya sekarang menginginkan jawaban. "Awalnya kami sangat emosional, siapa pun yang melakukan ini kemungkinan besar tinggal dekat dengan kami," katanya.
"Dia [Lola] keluar beberapa kali tapi kita bisa memanggilnya dan dia kembali dalam 20 sampai 30 detik. Dia tidak pernah berjalan terlalu jauh dari halaman.
"Sekarang setelah emosi kami mereda, kita hanya marah dan frustrasi. Kita tidak memiliki jawaban, tidak ada yang bisa menolong atau melakukan sesuatu terhadap hal itu.
"Di Queensland orang-orang yang tinggal di daerah pedesaan jelas diizinkan untuk memiliki senjata dan jika ada seekor anjing di properti mereka mendekati hewan ternaknya, mereka diizinkan untuk menembaknya."
Juru bicara RSPCA Queensland mengatakan mereka tengah menyelidiki insiden tersebut.
Diterjemahkan pada 5/9/2017 oleh Iffah Nur Arifah dari artikel Bahasa Inggris disini.