Selasa 05 Sep 2017 20:49 WIB

Kerja Kemanusiaan Indonesia Cara Atasi Persoalan Rohingya

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Ratna Puspita
Hajriyanto Thohari
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Hajriyanto Thohari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua PP Muhammadiyah Bidang Kebencanaan, Pemberdayaan Masyarakat dan LazisMu, Hajriyanto Y Thohari mengatakan kerja kemanusiaan merupakan salah satu metode untuk mengatasi persoalan Rohingya. Dia pun mengatakan apa yang dihasilkan dan disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI kepada Pemerintah Myanmar merupakan suatu capaian yang baik. 

Kemenlu RI bersama beberapa organisasi kemanusiaan bergabung dalam Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM). Khusus untuk kerja-kerja kemanusiaan, Muhammadiyah menugaskan Muhammadiyah Disaster Managament Center (MDMC) untuk bergabung di AKIM. 

"Bagi PP Muhammadiyah,  kerja kemanusiaan salah satu metode mengatasi persoalan Rohingya," kata Hajriyanto kepada Republika, Selasa (5/9).

Ia mengatakan, kerja-kerja kemanusiaan untuk Rohingya yang dirintis oleh AKIM bersama Kemenlu RI sangat penting, urgen dan strategis. Tidak terbayangkan nasib etnis Rohingya kalau tidak ada langkah-langkah dan upaya untuk menangani nasib mereka dari sisi kemanusiaan.

 

"AKIM akan berkomitmen untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada suku Rohingya yang berada di Myanmar maupun yang berada di pengungsian," ujarnya.

Hajriyanto menambahkan, MDMC sebagai salah satu organ dalam Muhammadiyah terlibat aktif dalam AKIM. Bersama-sama dengan organisasi kemanusiaan yang lain, MDMC akan aktif dan pro-aktifuntuk membantu Rohingya. 

Dia menerangkan AKIM akan terus melakukan kerja-kerja kemanusiaan untuk memberikan bantuan kepada etnis Rohingya. Sebab, mereka sedang mengalami marginalisasi di Myanmar. 

"Perlu diketahui AKIM didanai dengan dan oleh organisasi-organisasi kemanusiaan itu sendiri. Mereka melakukan penggalangan dana dari masyarakat, dari umat, untuk melakukan kerja-kerja kemanusiaan," kata dia.

Ada empat program bantuan yang menjadi konsen AKIM, yakni kesehatan, pendidikan, ekonomi dan bantuan dasar. Semuanya dilakukan secara simultan antara pendidikan, kesehatan, ekonomi dan bantuan dasar. 

Karena banyak anak-anak yang terusir dari rumah, harus dipikirkan pendidikannya. Masyarakat yang terusir juga pasti mengalami keterpurukan ekonomi. Kesehatan sudah barang tentu mesti diperhatikan.

Kendati demikian, dia mengingatkan, kerja kemanusiaan hanyalah salah satu metode untuk membantu etnis Rohingya karena ada metode-metode lain yang sama pentingnya untuk dilakukan. 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement