Rabu 06 Sep 2017 05:48 WIB

PM Inggris dan Trump Sepakat Cina Harus Bujuk Korut

Rep: Santi Sopia/ Red: Esthi Maharani
Nuklir Korea Utara.
Foto: Reuters/Damir Sagolj
Nuklir Korea Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Inggris Theresa May menyetujui bahwa Cina harus 'membujuk' Korea Utara untuk menghentikan uji coba rudalnya. Juru bicara May mengatakan. Kesepakatan antara Trump dan May terjadi dalam komunikasi yang dijalin via telepon dua pemimpin dunia itu.

Juru bicara Theresa May mengungkapkan, kedua belah pihak berharap pada Cina sebagai negara yang dapat berbuat banyak untuk menekan Korra Utara terkait peluncuran nuklir yang dilakukan. "Perdana menteri dan presiden menyetujui peran kunci yang harus dimainkan China, dan penting bagi mereka untuk berada di wilayah ini," katanya seperti dikutip Reuters, Selasa (5/9).

Menurut May dan Trump, mereka perlu menggunakan semua pengaruh yang ada dan upaya apapun yang harus mereka lakukan agar Korea Utara berhenti melakukan tindakan ilegal ini. Sehingga, keamanan dan ketenangan negara-negara di dunia menjadi stabil.

Terlebih lagi, Cina secara teritorial dekat dengan Korea Utara. Sehingga, peran China dinantikan karena cepat atau lambat, uji coba nuklir ini dinilai juga akan mengancam negeri titai bambu itu.

"May mengatakan Inggris akan bekerja sama dengan AS dan mitra internasional untuk terus memberikan tekanan ekonomi kepada Korea Utara melalui tindakan lebih lanjut termasuk sanksi," ungkap Juru Bicara May.

Selain itu, May juga mengatakan, dia akan bekerja sama dengan para pemimpin Uni Eropa mengenai tindakan lebih lanjut yang dapat diambil Uni Eropa. Ini dilakukan dengan tujuan untuk menekan kepemimpinan Korea Utara. Sehingga kekhawatiran krisis nuklir dapat dihindarkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement