Rabu 06 Sep 2017 15:46 WIB

MUI: Jangan Musuhi Umat Buddha

Keluarga pengungsi Rohingya melintasi sungai kecil di perbatasan Myanmar-Bangladesh near Cox's Bazar, Bangladesh, Selasa (5/9)
Foto: Bernat Armangue/AP
Keluarga pengungsi Rohingya melintasi sungai kecil di perbatasan Myanmar-Bangladesh near Cox's Bazar, Bangladesh, Selasa (5/9)

REPUBLIKA.CO.ID, PARIAMAN -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pariaman, Sumatera Barat, mengimbau dan meminta masyarakat Muslim, khususnya di daerah itu, agar tidak memusuhi atau merusak tempat ibadah umat Buddha. Hal itu terkait kasus kekerasan etnis Rohingya, Myanmar.

"Islam tidak mengajarkan kekerasan dan permusuhan, perusakan tempat ibadah umat Buddha di Makassar dan aksi demo di Candi Borobudur bukan solusi menyelesaikan masalah," kata Ketua Komisi Fatwa MUI setempat Zulkifli Zakaria di Pariaman, Rabu.

Ia mengatakan, kasus kekerasan yang dialami etnis Rohingya di negara Myanmar merupakan tindakan zalim kepada umat islam. Namun, kata ia, tidak dibenarkan pula umat Muslim menyerang dengan kekerasan terhadap orang yang tidak bersalah khususnya di Indonesia.

"Umat Buddha yang ada di Makassar dan umumnya Indonesia, tidak bersalah, sehingga tidak perlu dimusuhi apalagi disakiti karena sesungguhnya Islam itu bersaudara," ujarnya.

Terkait kekerasan terhadap umat Islam di Myanmar, hal itu tercermin dalam Alquran surat Al Buruj ayat empat hingga 11. Dalam surat tersebut digambarkan bagaimana umat Islam dibakar dan dibunuh. Kemudian Allah SWT mengancam pelaku dengan adzab api neraka.

"Sedangkan umat Islam yang dibunuh dan dianiaya tersebut dijanjikan masuk surga karena mati dalam keadaan beriman" katanya.

Kasus kekerasan di Myanmar, katanya, mirip dengan yang telah tertulis dalam Alquran. Oleh karena itu masyarakat khususnya umat Islam dianjurkan mengambil hikmah serta berupaya menolong kaum tertindas.

Wali Kota (Wako) Pariaman Mukhlis Rahman mengapresiasi para pemuda di daerah itu karena telah ikut bersimpati dan peduli terhadap kasus kekerasan yang dialami umat muslim Rohingya di Myanmar.

"Para pemuda di Kota Pariaman harus membuktikan diri dan peduli terhadap saudara muslim yang tertindas di Myanmar dengan melakukan aksi solidaritas penggalangan dana," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement