REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Paus Francis memutuskan untuk mengunjungi Kolombia pada Rabu (6/9) untuk mencoba membantu proses perdamaian dalam konflik terpanjang di Amerika Latin yang terjadi di negara tersebut.

Konflik di Kolombia telah diakhiri oleh gencatan senjata dengan kelompok pemberontak, namun negara ini mengalami kerapuhan proses perdamaian.

Dalam kunjungan lima harinya, Paus akan mendesak para pemimpin Kolombia untuk mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi yang telah memicu pemberontakan bersenjata selama lima dekade ini. Ia juga mendorong warga sipil Kolombia untuk menyeimbangkan kebutuhan mereka akan keadilan.

Dalam sebuah pesan video menjelang keberangkatannya, Paus Francis mendesak semua warga Kolombia untuk mengambil langkah satu demi satu demi perdamaian dan masa depan negara.

"Perdamaian adalah apa yang telah dicari Kolombia sejak lama. Kedamaian yang stabil dan abadi, sehingga kita bisa saling memperlakukan satu sama lain sebagai saudara, bukan sebagai musuh," ujar Paus Francis. 

Setahun setelah pemerintah Kolombia menandatangani kesepakatan damai dengan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia, atau FARC, negara tersebut tetap terpecah belah meskipun militan telah meletakkan senjata mereka dan mulai kembali ke kehidupan sipil.

Ikuti Whatsapp Channel Republika