REPUBLIKA.CO.ID, POINTE-A-PITRE -- Badai Irma menerjang sejumlah wilayah di kawasan Karibia pada Rabu (6/9). Salah satunya adalah di Saint Martin. Di sana terdapat properti bangunan milik Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Pulau Saint Martin menjadi salah satu yang paling parah terkenda dampak badai ini. Hampir 95 persen wilayah di dalamnya hancur. Beberapa laporan juga mengatakan ada enam orang tewas dalam bencana ini.
Angin kencang telah merusak banyak bangunan, menumbangkan pohon, serta banyak benda tak bergerak lainnya. Banjir besar juga terjadi dan menggenang seperti aliran sungai di banyak jalan pulau tersebut.
Properti Trump yang berada di Saint Martin diketahui adalah sebuah rumah besar dengan halaman seluas hingga lima hektar. Tak hanya itu, di dalamnya juga dilengkapi dengan kolam renang serta pusat kebugaran. Sebelumnya, properti itu diketahui telah dipasarkan kepada mereka yang berminat dengan harga 16,9 juta dolar AS.
Selain properti di Karibia, ada kemungkinan badai Irma juga dapat merusak properti mewah milik Trump lainnya di Florida. Selama ini, miliarder itu terkenal memiliki resor dan klub Mar-A-Lago di wilayah negara bagian AS itu.
Hingga saat ini, badan metereologi belum memperkirakan secara pasti jalur badai Irma. Namun, kemungkinan besar setelah Karibia, angin terus bergeser ke arah Florida.
Karena itu, juru bicara Organisasi Trump, Amanda Miller mengatakan situasi dari badai kini terus dalam pantauan. Sejumlah tindakan pencegahan dan perlindungan juga mereka persiapkan.
"Semua tindak pencegahan dan perlindungan yang kami rasa tepat telah dilaksanakan, kini kami hanya berdoa untuk keselamatan semua orang yang berada di jalur Badai Irma di Karibia dan sekitarnya," ujar Miller dalam sebuah pernyataan dilansir The Independent, Kamis (7/9).
Di Karibia, selain Saint Martin, pulau lainnya yang terkena dampak parah dari Badai Irma adalah Barbuda. Hampir 30 persen bangunan di sana hancur total dan hingga saat ini satu orang dilaporkan tewas.