REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Suripto menyatakan kondisi pengungsi Palestina yang memilukan di Aleppo, Suriah menjadi bahan perhatian tim Delegasi Merah Putih KNRP dalam penyaluran bantuan berikutnya. Suripto menambahkan kondisi para pengungsi di daerah yang aman dan di daerah yang terancam itu berbeda baik jiwa raga maupun keselamatan.
Sekitar 40 ribu pengungsi Palestina siang malam terancam keamanannya. Ditambah lagi fasilitas kehidupan sehari-hari sangat terbatas, karena logisitik bantuan tidak mudah bisa sampai ke sana. "Juga listrik, mereka kalau sudah sore sampai malam tidak ada cahaya listrik, begitu juga sanitasi di luar kesehatan tidak baik," ujar Suripto dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (7/9).
Menurut pengamatan delegasi merah putih KNRP, sejumlah tenda yang dihampiri delegasi merah putih KNRP untuk berteduh dan menginap sangat menyedihkan. Kondisi tenda sangat kotor, beberapa sudah robek robek, bahkan ada yang sudah ditambal.
"Jadi artinya ke depan, perlu kita berikan atensi yang besar pada para pengungsi Palestina yang terancam jiwanya," lanjut Suripto.
KNRP akan mengajak perwakilan KNRP di wilayah untuk memberikan pengertian dan pemahaman agar mereka peduli dan paham terhadap kondisi pengungsi Palestina di Suriah. Di samping itu juga KNRP ingin bersinergi dengan lembaga kemanusian nasional memaksimalkan bantuan kemanusiaan dari rakyat Indonesia.