Jumat 08 Sep 2017 11:28 WIB

Puluhan Guru Matematika NTB Perdalam Ilmu di Australia

Rep: Sastra Wijaya/ Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, Sebanyak 25 orang guru Matematika dari berbagai SMP di Lombok dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), kini tengah mengunjungi Ibu kota Australia selama empat pekan untuk memperdalam ilmu pengajaran matematika, khususnya dalam membangun kedekatan maupun interaksi dengan murid guna meningkatkan minat mempelajari matematika.

Dalam rilis yang diterima oleh ABC Australia Plus, disebutkan kunjungan mereka ke Australia ini merupakan bagian dari program kerja sama peningkatan kapasitas antara University of Canberra (UC) dengan beberapa universitas lainnya di Indonesia.

Program ini juga didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Kementerian Riset dan Pendidikan Tingi (Kemristek Dikti) RI serta Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia.

Menurut Profesor Tom Lowrie, Kepala Program Pengembangan Kapasitas UC ini, melalui program ini, guru-guru dari NTB diharapkan dapat semakin mengasah kemampuannya dalam mengajar Matematika. 

"Melalui pendekatan yang tepat, guru-guru NTB akan dapat menginspirasi muridnya untuk memiliki minat yang lebih tinggi terhadap matematika," ujar Prof Tom yang berharap agar kelak Provinsi NTB dapat menjadi pusat pengajaran matematika di Indonesia.

Baca juga: Belajar Memfasilitasi Kaum Difabel dari Australia

Pesantren Jagat Asry Belajar Persahabatan di Australia

Di sela-sela program mereka yang padat, para guru NTB tersebut juga telah berkunjung ke Kedutaan Besar (KBRI) Canberra hari Kamis (7/9/2017) dan bertemu dengan Duta Besar RI, Y. Kristiarto S. Legowo, yang didampingi oleh Wakil Dubes M.I. Derry Aman dan Acting Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud), Iwan Freddy Hari Susanto.

Pada kesempatan tersebut, Dubes Kristiarto yang dibesarkan di lingkungan keluarga pengajar karena orang tuanya adalah guru bahasa asing, secara khusus memberikan pesan kepada para guru NTB tersebut mengenai pentingnya menjadi “guru yang berhati guru”, yang akan selalu bangga melihat muridnya sukses.

Dubes Kristiarto juga menekankan pentingnya program peningkatan kapasitas yang tengah diambil oleh guru-guru NTB tersebut untuk menciptakan perubahan yang positif, tidak hanya bagi diri sendiri, namun juga bagi para murid, masyarakat dan bangsa.

“Perlu ada komitmen yang tinggi untuk menjadi guru yang mumpuni. Anda dapat belajar dari Australia yang memang memiliki keunggulan dan inovasi yang tinggi dalam bidang pendidikan, termasuk matematika”, tambah Dubes Kristiarto.

Para guru dari Nusa Tenggara Barat ini akan memperdalam ilmu di Australia
Para guru dari Nusa Tenggara Barat ini akan memperdalam ilmu di Australia

Foto: KBRI

Menurut Retno Purwanti, guru SMP dari Lombok, program kunjungan ke Australia ini sangat bermanfaat karena dapat langsung belajar dari sistem pengajaran matematika di Australia yang dikenal sangat maju.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Emi Suhaemi dari Sumbawa yang mengaku sangat terkesan dengan metode pembelajaran yang modern di Australia.

"Kita diajari cara mengatasi murid yang memiliki kesulitan belajar matematika karena minimnya minat yang ada. Setiap murid perlu pendekatan yang berbeda", ujarnya.

Sementara itu, menurut Dr. Sitti Maesuri Patahuddin, Associate Profesor bidang matematika di UC, peran Matematika tak dapat dipungkiri semakin penting dewasa ini.

"Matematika kian dibutuhkan di dunia kerja. Salah satu cara agar siswa berminat belajar matematika adalah dengan mencetak guru yang percaya diri dan ahli dalam mengajar", ujar pakar matematika asal Indonesia yang dipercaya menduduki jabatan strategis sebagai Associate Professor di Universitas Canberra ini.

Selain mendapatkan pelatihan di kampus UC, para guru SMP dari NTB juga diberikan kesempatan khusus mempraktekkan secara langsung teknik dan pengetahuan yang mereka dapatkan dengan mengajar Matematika di sekolah-sekolah di Canberra.

Program peningkatan kapasitas bagi guru-guru Indonesia ini telah memasuki tahun ketiga yang dimulai sejak tahun 2015.

Kunjungan 25 guru Matematika dari NTB ke Australia merupakan angkatan ke-2 dari program ini.

Para guru mendapatkan berbagai pelatihan yang antara lain meliputi observasi dan riset di kelas, kunjungan ke berbagai sekolah, pengembangan modul berbasis online (dual mode), dan peran guru sebagai fasilitator.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement