REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Wahid Foundation yang juga Ketua Devisi Luar Negeri Muslimat Nadhlatul Ulama (NU) Yenny Wahid menyambangi kantor Kedutaan Besar Myanmar untuk Indonesia, Jumat (8/9). Dalam kunjungan tersebut, Yenny menyampaikan sejumlah masukan kepada Pemerintah Myanmar tentang kemelut kasus kemanusiaan yang sedang terjadi di Negara Bagian Rakhine.
Yenny yang datang sekitar pukul 14.30 WIB dan diterima langsung oleh Duta Besar Myanmar untuk Indonesia, Ei Ei Khin Aye sekaligus Wakil Dubes Kyaw Soe Thein. “Untuk menyampaikan harapan dan masukan kepada Pemerintah Myanmar dalam rangka membantu Pemerintah Myanmar untuk menyelesaikan konflik kemanusiaan di sana, termasuk yang menimpa suku minoritas Rohingya,” ujar Yenny dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/9).
Dalam dialog sekitar 45 menit itu, Yenny menyampaikan beberapa hal sebagai bentuk keprihatinan warga Indonesia atas kejadian yang menimpa warga Rohingya. Yenny meminta agar militer Myanmar segera menghentikan serangannya terhadap warga sipil termasuk komunitas Rohingya.
Dia juga sekaligus meminta Pemerintah Myanmar melindungi warga sipil yang tidak berdosa. “Kami meminta pemerintah Myanmar melindungi warga sipil yang tidak berdosa, terutama perempuan dan anak-anak,” kata dia.
Selain menyoroti perlindungan, Yenny juga mengapresiasi Pemerintah Myanmar yang mempercayai Indonesia sebagai satu-satunya negara yang diberi akses untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan. “Selain itu kami juga berharap Pemerintah Myanmar membuka akses bantuan kemanusiaan. Kita menghargai bahwa Indonesia satu-satunya negara yang diberi akses untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan,” ujar Yenny.
Menanggapi kunjungan tersebut, Duta Besar Myanmar mengucapkan banyak terima kasih kepada Yenny atas masukan yang diberikan dalam rangka menyelesaikan sengketa Rohingya. Dubes Myanmar Ei Ei Khin Aye, kata Yenny, juga berterima kasih kepada pemerintah dan rakyat Indonesia atas bantuan perhatian dan kemanusiaan yang dicurahkan kepada Myanmar.
“Tadi Dubes mengatakan berterima kasih kepada Indonesia atas inisiatifnya untuk memberi bantuan kemanusiaan dan menekankan bahwa indonesia merupakan negara yang diberi akses untuk menyalurkan bantuan kemanusaian,” kata Yenny.
Dubes Myanmar mengaku senang atas kehadirannya untuk membantu penyelesaian konflik di Negara Bagian Rakhine, Myanmar. “Tadi Dubes juga mengatakan bahwa alasananya ia menerima kami karena ia mengetahui niat tulus kami untuk membantu mencari solusi atas kejadian yang menimpa Myanmar,” ujar Yenny.